Tak Efektif, Penggunaan Lampu PJU Tenaga Surya Dikaji Ulang
Sering rusak dan ongkos perbaikan mahal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Pemerintah Kota Balikpapan berencana mengkaji ulang kebijakan penggunaan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) tenaga surya yang banyak tidak berfungsi dengan baik.
Hal itu disampaikan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi karena penggunaan lampu tenaga surya yang ternyata tidak efektif untuk jumlah pengeluaran biaya untuk penyediaan penerangan jalan umum.
“Kalau sudah rusak repot kita memperbaikinya, karena spare parts-nya ada di Jakarta bahkan ada perusahaan distributornya yang sudah tutup,” kata Rizal ketika diwawancarai wartawan di Kantor Wali Kota Balikpapan, belum lama ini.
Baca Juga: Balikpapan Masih Dilanda Kabut Asap, Alat Detektor Udara Rusak
1. Spare part terbatas dan pemeliharaan susah
Dalam 5 tahun terakhir, Pemerintah menggunakan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) tenaga surya guna mendukung rencana penghematan penggunaan energi listrik sebagai kepedulian terhadap lingkungan.
Penggunaan lampu tenaga surya bertujuan penghematan biaya atas tagihan listrik untuk lampu jalan di Balikpapan. Namun ternyata penggunaan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) tenaga surya ternyata tidak efektif karena gampang rusak dan tidak mudah untuk memperbaikinya. Selain keterbatasan spare parts, ketersediaan teknisi juga menjadi kendala.
Perusahaan yang menjadi pemenang kontrak atas penyediaan lampu tenaga surya berada di Jakarta, sehingga memerlukan waktu untuk mendatangkan teknisi ke Kota Balikpapan.
“Ini hambatan kita di daerah, tapi sepertinya ini bukan kita saja hampir semua daerah mengalami kecuali daerah yang berada di kota besar di Jawa seperti Jakarta dan Surabaya,” ungkap Rizal.
Baca Juga: 5 Teknologi Bertenaga Surya Ini Akan Menyelamatkan Masa Depan Bumi