Warung Kopi Haji Acut yang Melegenda Tiga Generasi di Samarinda
Jadi tempat nostalgia zaman pemuda 80 an
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Warung Kopi Haji Acut menjadi tempat tongkrongan dari generasi ke generasi masyarakat Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim). Menyediakan dua menu minuman, yaitu teh saring dan kopi tumbuk banjar ini, warung sederhana ini tetap eksis sejak berdiri tahun 1987 silam.
Desain interior Warung Kopi Haji Acul yang sedikit old school tidak menyurutkan pengunjungnya nostalgia kejayaan di masa lampau.
"Yang datang kebanyakan para pelanggan almarhum kakek saya," kata Hendra cucu mendiang Haji Acul saat ditemui IDN Times di warungnya, Rabu (8/2/2023).
Baca Juga: Pemprov Kaltim Ikut Membantu Penanganan Banjir di Samarinda
1. Tempat nostalgia pemuda tahun 80 an
Warung kopi berukuran 6 x 3 meter berada di dalam pasar tradisional Citra Niaga Kota Samarinda. Mayoritas pelanggan adalah anak muda di zaman 80 an.
Seperti Haji Wawan (65) ini, pelanggan setia Warung Kopi Haji Acul dari sejak masih muda hingga kini rambutnya beruban. Ia selalu merindukan racikan kopi panas menjadi andalan warung ini yang tiada dua, sekaligus bernostalgia cerita-cerita lama di zaman dulu kala.
"Dari dulu di sini tempatnya, tidak pernah pindah. Saya zaman itu masih muda sekali, nongkrong sama anggota ya di sini. Ke sini tuh kalau kami rindu masa lalu. Kumpul teman-teman masa bujang dulu. Ya yang kami bahas soal kenangan kami di sini," paparnya bercerita dengan semangat.
Baca Juga: DPRD Samarinda Merumuskan Perda Minuman Alkohol pada 2023