TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komplotan Gendam di Samarinda, Diringkus Polisi saat Mencari Korban

Empat pria diamankan Polsek Sungai Pinang

Polisi amankan komplotan penipu saat hendak mencari korban untuk digendam di Samarinda, Kalimantan Timur (istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Unit Opsnal Polsek Sungai Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur meringkus empat pria yang merupakan komplotan gendam pada kemarin, Selasa 12 April 2022. 

Kapolsek Sungai Pinang AKP Noordianto menjelaskan, awalnya pihaknya mendapat laporan dari seorang IRT bernama Hj Wati. Di mana korban mengatakan jika dirinya telah dihipnotis (gendam) di dalam sebuah angkot warna merah trayek B di Jalan Pemuda Kecamatan Sungai Pinang pada 16 Februari sekitar pukul 14.00 Wita.

"Jadi korban ini ditipu oleh pelaku (sopir). Jadi korban ini awalnya naik dari Pasar Pagi, kemudian dibawa keliling hingga ke Jalan Pemuda," kata polisi berpangkat tiga balok tersebut.

Baca Juga: Untung Rp5 Juta Per Minggu, Polisi Bekuk Penimbun Solar di Samarinda 

1. Kronologis kejadian

ilustrasi hipnotis (incrediblehypnotist.com)

Lebih lanjut dia menerangkan, modus operandi para pelaku yaitu menyewa sebuah angkot yang dikemudikan oleh Hasriadi (20) untuk mencari korban di Pasar Pagi. Sementara tiga rekannya mengendarai mobil mereka Daihatsu Xenia KT 1573 LA warna hitam.

"Kemudian satu persatu pelaku ini naik ke angkot dan pura-pura tidak saling mengenal. Setelah itu mereka pun menjalankan peran masing-masing," ujarnya.

Pelaku bernama Andi Arul (44) berperan sebagai ahli pengobatan alternatif,  M Rusli (39) sebagai mediator yang meyakinkan korbannya, Hasriadi (20) sebagai sopir angkot dan Rival (21) yang mengemudikan mobil xenia.

"Salah satu pelaku atas nama Andi mengatakan batu mustika merah delima ini bisa menyembukan berbagai penyakit, dan pelaku lainnya membuat korban yakin dengan bujuk rayunya. Kalau batu ini obat di atas segala obat, juga bisa menambah rezeki," ungkapnya.

"Kemudian pelaku lain berkata supaya obatnya lebih manjur harus menyucikan perhiasan, karena katanya penyakit ini ada dua yaitu dari tubuh dan barang bawaan," sambungnya.

2. Sudah beraksi di banyak tempat

Ilustrasi penipuan. (Sumber: antaranews.com)

Setelah berhasil, pelaku pun langsung melarikan diri dan meninggalkan korban di dalam angkot tersebut. Mereka langsung pindah ke mobil Xenia yang dikemudikan Rival.

"Perhiasan emas yang diambil 12 gelang ukuran besar dan kecil serta tiga cincin, dengan kerugian berkisar Rp80 jutaan," terangnya.

Yang jelas komplotan ini sudah lama melakukan aksinya, di berbagai TKP di Samarinda dan di luar Samarinda.

Baca Juga: Perumdam Tirta Kencana Samarinda Naikkan Tarif Pelanggan

Berita Terkini Lainnya