TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sineas Balikpapan Tetap Jeli Melihat Peluang Perfilman Meski Pandemik

Pemerintah beri wadah bagi sineas film Balikpapan

Rizky bersama rekan-rekannya saat mengambil gambar untuk pembuatan film pendek (istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Jika dulu pusat perfilman Indonesia identik dengan Jakarta, namun kini hal itu mulai memudar. Sineas dari daerah lain juga mulai menunjukkan kemampuannya, termasuk sineas dari Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Tetapi yang menarik untuk diulas bagaimana perfilman Balikpapan bisa bertahan di tengah gempuran pandemik COVID-19. Simak kisah di bawah ini.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Toko Peralatan Memancing di Samarinda

1. Dukungan penuh pemerintah untuk perfilman Balikpapan

jejamo.com

Kota Beriman, julukan Balikpapan, juga turut mendukung perfilman Indonesia. Melalui program Pemerintah, para sineas film diberi wadah untuk turut andil memproduksi komidi gambar dengan kemampuannya.

Yang digaet pun adalah anak-anak muda yang memiliki minat dengan dunia film. Satu di antara komunitas yang bergabung di sana ialah Sineas Muda Balikpapan. Abdul Rachman Rizky dan rekan-rekannya tetap produktif meski pandemik.

Mereka aktif memproduksi film-film dan mendistribusikan karyanya ke beberapa festival tingkat nasional dan internasional.

Selain itu, setiap tahunnya mereka bersama pemerintah, yaitu Disporapar selalu menggelar festival film sebagai bentuk apresiasi perfilman lokal.

"Di bulan Juni nanti kami akan melaksanakan malam puncak anugerahnya di Gedung Kesenian Balikpapan," ujar Abdul Rachman Rizky, selaku Ketua Sineas Muda Balikpapan.

2. Tetap produktif di tengah pandemik

Rizky saat mengambil gambar untuk pembuatan film pendek (istimewa)

Meski nampaknya kegiatan sineas film mereka berjalan seperti biasa, tak dipungkiri pandemik cukup menyenggol kenyamanan. Meski tak berpengaruh cukup besar.

Rizky, sapaan akrab Ketua Sineas Muda Balikpapan ini, mengatakan, kendala yang dirasakan yaitu kekhawatiran jika saling bertemu. Tetapi hal itu berusaha mereka atasi dengan mengurangi jumlah orang yang terlibat.

"Selebihnya tak ada (kendala), kami tetap bisa produktif. Justru sebenarnya bisa dibilang ada sedikit keuntungan kami dapat, yaitu membuat film di tengah kondisi yang baru," tuturnya.

Terbukti dari karya yang berhasil diproduksi, yaitu satu film dokumenter perjalanan Pandemik COVID-19 di Balikpapan pada tahun 2020. Dan satu web series dan satu film di tahun 2021.

Baca Juga: Motor Listrik Balikpapan untuk IKN Nusantara

Berita Terkini Lainnya