TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penanganan Banjir Tahunan Ring II IKN Dilakukan dalam Tiga Tahap 

Penanganan banjir di Sepaku, PPU Kaltim

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Penajam, IDN Times - Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) IV Samarinda melakukan penanganan banjir tahunan di Sepaku,Penajam Paser Utara (PPU) yang merupakan kawasan Ring II Ibu Kota Nusantara (IKN). Penanganan banjir dilakukan dengan tiga tahap, yakni tahap 1 jangka pendek, tahap 2 jangka menengah, dan tahap 3 untuk jangka panjang. 

"Banjir di Kelurahan Sepaku dan Desa Pamaluan pada 17-18 Maret berada di Ring II IKN, bukan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Banjir di sana terjadi setiap tahun dan sudah sejak lama terjadi karena ada di dataran rendah," ujar Kepala BWSK IV Samarinda Harya Muldianto seperti dikutip dari ANTARA pada Sabtu (25/3/2023).

Baca Juga: Anggaran Pilkada 2024 Penajam Turun Rp8,4 miliar 

1. Desain tak banjir hingga 100 tahun

Ilustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Terkait dengan kehadiran IKN, maka pihaknya telah mendesain agar di kawasan tersebut tidak terjadi banjir hingga 100 tahun ke depan (Q100 th). Antara lain dengan pembangunan sejumlah bendungan, embung, beberapa intake, dan penanaman pohon endemik untuk menyerap air ketika terjadi hujan. 

Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara masuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Sanggai yang merupakan salah satu DAS di Wilayah Sungai Mahakam.

DAS Sanggai memiliki tujuh sungai yang bermuara di Teluk Balikpapan, yakni Sungai Trunen, Semuntai, Sanggai, Sepaku, Semoi, Palamuan, dan Baruangin. Terdapat tiga sungai yang mengalir di KIPP,  yakni Trunen, Semuntai dan anak Sungai Sanggai. 

2. Dilakukan bertahap

Ilustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Secara topografi, lokasi KIPP merupakan daerah berbukit, pada bagian hilir relatif datar berupa kawasan rawa. Sedangkan banjir terjadi pada daerah yang telah dihuni penduduk dan beberapa kawasan di pinggir jalan provinsi karena terbatasnya kapasitas gorong-gorong, penyempitan saluran, dan tidak adanya saluran drainase.

Dalam masterplan dan detail desain pengendalian banjir dari tujuh sungai pada DAS Sanggai di Kecamatan Sepaku mengacu pada desain rencana Q100 th, dilaksanakan secara bertahap yakni jangka pendek tahun 2022-2024, jangka menengah, dan jangka panjang.

"Dengan debit banjir rencana Q100, tentu diharapkan infrastruktur pengendalian banjir kuat dan dapat diandalkan dalam menahan banjir dengan kala ulang 100 tahunan pada kawasan IKN," kata Harya. 

Baca Juga: Pilkades Serentak di Penajam Paser Utara akan Dipercepat

Verified Writer

Yerin Shin

Keep happy & healthy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya