Antisipasi dan Komitmen Suporter Barito Putera Mengantisipasi Ricuh
Tragedi bencana di Stadion Kanjuruhan Malang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarmasin, IDN Times - Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur yang menewaskan hingga 131 suporter pekan lalu menimbulkan banyak persepsi. Seperti tentang bagaimana pengelolaan panitia dan hubungan klub dengan suporter.
Kalimantan sendiri memiliki sejumlah tim sepak bola yang tersebar di sejumlah kota dan kabupaten di masing-masing provinsi. Seperti di antaranya terdapat di Balikpapan dan Samarinda berada di Kalimantan Timur (Kaltim), Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel), Panglangkaraya Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kemudian bagaimana juga hubungan klub dan suporter di daerah lainnya yang memiliki cerita dan pengalaman sendiri di wilayahnya.
Baca Juga: Potret Banjarmasin dari Masa ke Masa Menjadi Kota Modern
1. Kerusuhan suporter pernah terjadi Banjarmasin
Seperti di Banjarmasin, peristiwa kerusuhan serupa pernah pula terjadi pada 17 Mei 2001 silam. Meskipun memang tidak parah seperti terjadi di Stadion Kanjuruhan yang sampai menelan korban jiwa hingga ratusan orang.
Pihak Barito Putera dan suporter pun lantas berbenah dan melakukan rangkaian pertemuan. Hingga sekarang ini, ancaman rusuh-rusuh selama pertandingan Laskar Antasari tidak terjadi.
"Pertemuan rutin atau rapat pengurus satu bulan sekali, selain itu ada kumpul-kumpul juga beberapa hari sebelum laga kandang. Pertemuan cukup intens dengan manajemen, terutama tiap kali selesai pertandingan Barito Putera ada semacam evaluasi atau masukan suporter untuk tim," kata Wakil Ketua Bartman Jejen kepada IDN Times, Jumat (7/10/2022).
Baca Juga: Suporter Bola di Banjarmasin Gelar Aksi Solidaritas Tragedi Kanjuruhan