Dinkes Kaltim Memperkuat Pelayanan Kesehatan dalam Menekan DBD
Angka kematian dicegah dengan diagnosa sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya memperkuat fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di lingkungan masyarakat dalam rangka menekan kasus kematian pada penyakit demam berdarah dengue (DBD).
“Semakin cepat diagnosa, maka semakin cepat penanganan, diagnosa tepat, bukan diduga-duga saja. Waktu kritis DBD itu antara dua sampai tujuh hari, kalau sampai hari keempat tidak ditangani, ini yang berbahaya,” kata Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin diberitakan Antara, Senin (16/1/2023).
Baca Juga: Wali Kota Samarinda Kembangkan Batik Lokal untuk Seragam Pegawai
1. Pencegahan kasus DBD dengan diagnosa dini
Jaya menjelaskan, angka kematian kasus demam berdarah dapat dicegah dengan diagnosa sedini mungkin pada gejala penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti ini.
Diagnosa tercepat dan akurat, salah satunya dapat dilakukan dengan rapid test DBD yang bisa didapatkan di puskesmas terdekat. Ketika tubuh merasakan gejala demam berdarah seperti demam, muntah-muntah, atau bintik kemerahan di area tertentu, sebaiknya segera datang ke puskesmas untuk menerima diagnosa.
Intervensi cepat pada penanganan DBD dapat dilakukan sejak hari pertama diagnosa. Ketika pasien positif DBD, segera diberikan penanganan.
Baca Juga: Pengembangan Ekonomi Kreatif bagi Masyarakat di Samarinda