TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komnas PA Surati Jokowi tentang Isu Pencemaran Air Kemasan

Perlindungan terhadap ibu dan anak di Indonesia

IDN Times/Imam Rosidin

Balikpapan, IDN Times - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyurati Presiden Joko "Jokowi" Widodo soal perlindungan ibu dan anak di Indonesia. Ia meminta fokus dalam antisipasi bahaya pencemaran produk air kemasan dari senyawa kimia bisphenol A (BPA).

Bersumber dari peluruhan galon kemasan keras yang terbuat dari bahan plastik polikarbonat. 

“Saya kira industri wajib hukumnya membuat peringatan (pelabelan bahaya BPA) itu,” kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait diberitakan Antara baru-baru ini. 

Baca Juga: Miris, Personel Polresta Balikpapan Masuk dalam Jaringan Narkoba

1. Pelabelan senyawa BPA sudah mendesak

Ilustrasi air minum dalam kemasan (Dok. ANTARA News)

Arist mengatakan, pemerintah semestinya melabeli produk galon air kemasan yang berpotensi terjadi peluruhan senyawa BPA. Sejenis senyawa kimia yang dalam sejumlah penelitian memicu penyakit serius, seperti gagal ginjal, kanker, impotensi, hingga kemandulan. 

Terutama pada anak-anak dan ibu hamil. 

“Kemasan yang tidak dilabeli peringatan bahaya BPA dan dikonsumsi oleh anak-anak dan ibu-ibu, pastinya berbahaya,” katanya. “Oleh karena itu, dibutuhkan regulasi yang dapat mengatur label BPA pada pangan.”

2. Kompas PA sudah mengirim surat Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Arist mengaku sudah mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi agar peraturan BPOM No 31 tahun 2018 tentang label pangan olahan agar segera ditandatangani.

“Wajib hukumnya industri menggunakan label. Peraturan Kepala BPOM No 31 tahun 2018 sudah disusun dengan persetujuan DPR, dan sudah diserahkan ke Setneg untuk mendapatkan persetujuan Presiden,” tegasnya. 

“Regulasi itu lahir untuk melindungi ibu-ibu dan anak-anak dari bahaya BPA,” katanya.

Baca Juga: PT ASDP Balikpapan Lakukan 'Ocean Clean Up Day' di Penajam

Berita Terkini Lainnya