Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Banjarmasin, IDN Times - Pemerintah secara bertahap mulai melaksanakan analog switch off (ASO) siaran televisi analog di sejumlah daerah, termasuk di antaranya di Kalimantan. Tetapi kebijakan belum terlalu dirasakan masyarakat Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pasalnya, gelombang siaran televisi analog masih bisa diperoleh masyarakat Banjarmasin. Hanya chanel TVRI analog yang sudah hilang digantikan siaran digital.
"Hanya siaran TVRI yang hilang dan di tempat teman lainnya juga sama. Sayang juga sih karena TVRI sekarang sudah banyak acara yang bagus," kata seorang warga Alalak Utara Banjarmasin bernama Jumahudin kepada IDN Times, Minggu (13/11/2022).
Baca Juga: Surat Dakwaan Mardani Dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Banjarmasin
1. Chanel siaran analog belum sepenuhnya dimatikan di Banjarmasin
Jumahudin menyatakan, masyarakat Banjarmasin masih bisa menikmati sebagian besar chanel televisi analog pasca pemerintah menyosialisasikan kebijakan ASO. Meskipun begitu, ia tak terlalu menyoal mengingat keluarganya pun sudah tidak terlalu tergantung tayangan di televisi.
Mereka lebih memilih menikmati hiburan lewat media sosial di ponsel maupun media lainnya. Sebagian lainnya juga juga sudah beralih menikmati layanan hiburan di internet.
"Tapi kita jarang juga melihat TV, saya lebih melihat sosmed," katanya.
2. Pembagian STB di sejumlah daerah di Banjarmasin
Lurah Sungai Andai Ahmad Dedy Fernady, Minggu (13/11/2022). (IDN Times/Hamdani) Meskipun hanya TVRI chanel yang dimatikan di Banjarmasin, ternyata pemerintah pusat melalui Kementrian Komunikasi Informasi telah menyalurkan bantuan set top box (STB) di berbagai Kelurahan di Banjarmasin, salah satunya di Kelurahan Sungai Andai.
Lurah Sungai Andai Ahmad Dedy Fernady mengaku sudah membagikan sebanyak 161 STB kepada warganya.
Bantuan yang diberikan itu sebenarnya masih kurang bila melihat jumlah KK miskin di Sungai Andai. Ia berharap, kuota bantuan bisa dilanjutkan lagi, sehingga pemerataan bantuan STB bisa dinikmati oleh warga yang membutuhkan.
"Sebenarnya kurang sih, tapi ini setidaknya dapat membantu sebagian warganya atas layanan TV digital. Mudahan tahun depan dapat bantuan lagi," katanya.
3. Mayoritas warga Banjarmasin memiliki televisi jenis LED
Ilustrasi tayangan siaran televisi digital. (Tim Komunikasi Publik dan Edukasi Migrasi TV Digital) Fernadi mengatakan, mayoritas warganya sudah memiliki TV jenis LED dan LCD di mana di dalamnya terdapat fasilitas penunjang seperti STB. Karenanya, menurutnya fasilitas STB tidak terlalu penting untuk diadakan.
Caranya dengan mengganti menu di TV dari analog menjadi digital. Bila dalam TV ada menu tersebut maka sudah bisa menikmati layanan TV digital.
"Saya rasa masyarakat bisa mengubah sendiri dengan TV LED nya. Kalau ada menu digital maka bisa berganti otomatis," bebernya.
"Informasi tersebut seharusnya juga bisa disosialisasikan tidak hanya STB," katanya.
4. Dinas Kominfo Banjarmasin kumpulkan informasi
Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Banjarmasin Windy Asti Kartika, Minggu (13/11/2022). (IDN Times/Hamdani) Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Banjarmasin Windy Asti Kartika mengatakan, pihaknya diminta untuk mengumpulkan data calon penerima STB di daerah masing-masing.
STB akan dibagikan ke masyarakat penerima secara langsung atau melalui pos oleh pihak ketiga yg ditunjuk oleh Kemenkominfo. Berdasarkan arahan Kemenkominfo, data yang digunakan adalah rumah tangga miskin masuk dalam DTKS Dinas Sosial.
Kemudian muncul radiogram kedua dari Kemendagri di mana mereka menggunakan data program pensasaran penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) dari Dirjen Dukcapil.
"Diskominfotik Kota Banjarmasin tidak dilibatkan dalam pembagian STB ke masyarakat penerima," katanya.
Baca Juga: Ribuan Tenaga Honorer di Banjarmasin Wajib Masuk Outsourching
