TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puluhan Siswa di SDN Banjarmasin Terpapar Penyakit Kulit Scabies 

Dinas kesehatan langsung turun tangan

Seorang siswa SD di Banjarmasin Kalimantan Selatan menunjukkan penyakit kulit scabies yang diderita, Kamis (17/11/2022). (IDN Times/Hamdani)

Banjarmasin, IDN Times - Sebanyak 36 siswa di SDN Alalak 3 di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) menderita penyakit scabies, sejenis penyakit gatal yang menular. Penyakit ini juga menjadi keluhan masyarakat di mana 7 orang warga RT 7 setempat dilaporkan turut terpapar. 

Kepala Puskesmas Alalak Tengah Maria Ulfah membenarkan adanya penyebaran penyakit ini. Tidak sedikit warga telah berobat.

"Ini penyakit kulit yang mudah menular, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Puluhan warga Alalak Utara telah berobat disini," katanya, Kamis (17/11/2022). 

Maria mengatakan, penyakit scabies menyebabkan kondisi gatal di kulit, terutama di malam hari. Gatal ini disertai dengan kemunculan ruam berbintik yang menyerupai jerawat atau lepuhan kecil bersisik.

Kondisi ini terjadi akibat tungau yang hidup dan bersarang di kulit.

Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Memproduksi Film Berjudul "Jendela Seribu Sungai" 

1. DKK Banjarmasin turun dalam penanganannya

Seorang siswa SD di Banjarmasin Kalimantan Selatan menunjukkan penyakit kulit scabies yang diderita, Kamis (17/11/2022). (IDN Times/Hamdani)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin M Ramadhan mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi tentang penanganan penyakit kulit ini. Sekaligus upaya tentang cara penanganannya. 

Sebenarnya penyakit kulit menular ini mudah untuk diobati, namun harus rutin. Ia meyakini bila rutin diobati sekitar 7 hari hingga 15 hari sudah sembuh.

Meskipun demikian, Ramadhan menilai itu semua dikembalikan lagi kepada masyarakat. Karena munculnya penyakit gatal itu, berkaitan dengan kebiasaan pola hidup yang tidak sehat.

"Bahwa penyakit scabies ini merupakan penyakit kulit menular akibat gigitan kutu dan erat kaitannya dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," katanya. 

2. Penyakit ini jadi perhatian DKK Banjarmasin

ilustrasi tungau penyebab kudis (thesprucepets.com)

Ramadhan melanjutkan, puluhan kasus scabies yang terjadi di kawasan tersebut erat kaitannya dengan perilaku kesehatan warga. Pihaknya juga pernah menemukan kasus penyakit yang sama pada awal tahun lalu ketika melakukan pemantauan di lingkungan masyarakat sekitar SDN Alalak Utara 3.

Jumlahnya pun diakuinya cukup banyak.

Kemudian sembuh dan baru-baru ini muncul kembali dan menjadi viral di tengah masyarakat Kota Banjarmasin.

"Saya tekan kan penyakit ini adalah karena kebiasaan hidup yang kurang memperhatikan kebersihan. Ya misalnya, handuk yang bergantian dan penyebab lainnya," tutupnya.

Baca Juga: Bencana Banjir Rob dan Hujan Lebat Mengancam Kota Banjarmasin

Berita Terkini Lainnya