TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terdampak Proyek, Puluhan Warga di Teluk Waru Kariangau Kebanjiran

Tumpukan batu bara menutup drainase perumahan

Banjir di pemukiman warga di RT 9 Kelurahan Kariangau Balikpapan Kalimantan Timur. Foto Istimewa

Balikpapan, IDN Times - Warga RT 9 Kelurahan Kariangau Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami dampak negatif penumpukan batu bara milik salah satu perusahaan. Sedimentasi bongkahan batu bara menutupi saluran drainase hingga meluap menggenangi rumah warga setempat. 

Praktis warga pun kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.

“Kami warga selalu kebanjiran pak sejak setahun lalu. Diperparah awal tahun 2022 ini pihak perusahaan mulai menimbun batu bara tanpa penutup di dekat kawasan pemukiman warga, sekarang sudah tidak ada drainase pak,” kata salah seorang warga Kariangau bernama Jumrah, Jumat (11/2/2022). 

Baca Juga: Lagi, Tokoh Agama di Balikpapan Cabuli Dua Santriwati

1. Permasalahan banjir sudah berlangsung setahun

Banjir di pemukiman warga di RT 9 Kelurahan Kariangau Balikpapan Kalimantan Timur. Foto Istimewa

Jumrah mengatakan, permasalahan banjir di Teluk Waru RT 9 Kariangau sudah dirasakan sejak setahun terakhir. 

Saat itu pihak perusahaan hanya memberikan pompa air, yang digunakan untuk menyedot air yang menggenangi rumah warga.

“Jadi seperti dibuat kolam tempat kami (rumah) cuman dikasih pompa untuk menguras debit air jika hujan datang," kesalnya.

Tumpukan batu bara ini diperuntukkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kariangau. Nahasnya, batu bara ini diletakkan begitu saja di sekitar pemukiman warga. 

"Setelah ada proyek pembangunan PLTU ini diperparah pertengahan bulan Januari 2021 ini karena ada penumpukan batu bara baru yang menyebabkan tanah yang ditempati itu menjadi longsor karena tidak kuat menahan beban batu bara yang imbas longsorannya ke jalur air," bebernya.

2. Drainase sungai awalnya lebar

Banjir di pemukiman warga di RT 9 Kelurahan Kariangau Balikpapan Kalimantan Timur. Foto Istimewa

Jumran menjelaskan bahwa sebelumnya drainase tersebut lebar layaknya sungai namun ketika ada proyek, sungai tersebut menjadi sempit.

"Air dari mata air seperti hulu sungai ini sebelumnya pak cuman sebesar kali aja lebarnya awalnya sebelum ada proyek,” akunya.

Langkah yang sudah dilakukan kata Jumran dengan meminta kepada perusahaan agar memperbaiki drainase sehingga air dapat mengalir ke sungai dan tidak menggenang ke pemukiman warga.

"Saat ini mintanya ya agar longsoran segera diperbaiki dan drainase segera dibuatkan karena ini sudah mulai dari pertengahan bulan Januari pak sudah mulai longsor terus," sebutnya.

Tidak hanya itu, sumber air bersih warga juga tercemar sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

"Kami butuh air bersih layak konsumsi. Jalan warga tidak licin karena ketika hujan pasti jalanan licin akibat lumpur," pungkasnya.

Baca Juga: Kasus Korupsi Bupati PPU, Sekjen DPC Demokrat Balikpapan Diperiksa KPK

Berita Terkini Lainnya