TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wamen LHK Memastikan Pembangunan IKN Bukan Lagi Wacana

Konsep pembangunan forest city untuk IKN

Prosesi tanah dan air Gentong Nusantara di IKN Nusantara, Senin (14/3/2022). Foto YouTube Biro Pers, Media Kepresidenan

Samarinda, IDN Times - Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong menegaskan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah bukan lagi sekadar wacana. IKN adalah sebuah kepastian yang harus didukung bersama untuk mewujudkannya.

“IKN bukan lagi sekadar wacana. Karena sudah ada UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN. Jadi tidak ada lagi pro kontra dan diskursus soal jadi atau tidaknya IKN,” tegas Wamen Alue Dohong saat membuka Seminar Alumni Kehutanan Indonesia di Hotel Mercure Samarinda di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga: Polisi Buru Pengirim Makanan Berisi Sabu ke Lapas Narkotika Samarinda

1. Konsep pembangunan IKN baik dan indah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kiri) bersama Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong (kanan) bersiap menyampaikan keterangan pers usai kegiatan G20 Joint Environment and Climate Ministerial Meeting (JECMM) di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (31/8/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/POOL/aww

Menurut Alue Dohong, semua konsep tentang IKN itu baik dan indah. Tetapi tantangannya adalah bagaimana bisa mewujudkan semua konsep itu dengan baik hingga IKN terbangun sesuai harapan besar masyarakat Indonesia.

Alue Dohong juga menjelaskan tentang konsep forest city yang akan diciptakan di IKN.

"Forest city di IKN itu bukan hanya soal tegakan pohon, tapi bicara secara inklusif dan memerhatikan ekosistem. Jadi IKN itu bukan hanya untuk kenyamanan manusia, tapi keramahan juga bagi satwa," beber Wamen Alue Dohong.

2. Hutan IKN akan menjadi ramah hewan-hewan endemik

Infografis kantor kepresidenan di IKN Nusantara. (liputan6.com)

Hutan-hutan IKN nantinya juga akan menjadi tempat yang ramah bagi hewan-hewan yang tergolong buas, seperti buaya dan harimau.

"Semua bisa hidup di sana (IKN). Untuk yang berbahaya nanti dibuat koridorisasi," tegas wakil menteri yang tampak sangat akrab dengan Gubernur Kaltim Isran Noor itu.

"IKN nanti juga akan membangun harmonisasi antara manusia dan alam sekitarnya," tambahnya.

Konsep penyatuan manusia dan alam di IKN nantinya juga akan tergambar dari bagaimana mengatur air hujan yang turun berlimpah sebagai panen. Sehingga bisa disimpan dan digunakan saat musim kemarau dan terjadi defisit air.

Baca Juga: Diserempet Mobil, Barang Penyapu Jalan di Samarinda Malah Dicuri OTK

Berita Terkini Lainnya