TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diduga Kesetrum, Mekanik Bubut Tewas Saat Bekerja

Anak korban histeris mengetahui ayahnya meninggal dunia

IDN Times/Surya Aditya

Balikpapan, IDN Times – Kecelakaan kerja terjadi di Bengkel Fabrikasi Inanza, Jalan Marsma Iswahyudi, RT 02, Kelurahan Sungai Nangka, Balikpapan Selatan, Selasa (27/8) siang. Seorang mekanik mesin bubut, Sunaryo (50), tewas karena diduga tersengat listrik saat bekerja. Kejadian ini membuat anak korban histeris.

Mengetahui Sunaryo tewas, membuat warga Kelurahan Sungai Nangka gempar. Banyak warga di sana berdatangan untuk menyaksikan langsung proses evakuasi jenazah Sunaryo.

Diketahui, pemilik Bengkel Fabrikasi Inanza itu bernama Kelik. Kelik menyewa lahan Zainul untuk dijadikan bengkel bubut. “Saya yang punya lahan, tapi disewa sama Pak Kelik untuk usaha,” kata Zainul kepada awak media di lokasi kejadian.

Baca Juga: Kamu Akan Sering Kesetrum dengan Orang Lain Saat Hujan, Ini Alasannya!

1. Detik-detik Sunaryo ditemukan tewas

IDN Times/Surya Aditya

Zainul adalah orang yang pertama kali menemukan Sunaryo tewas, sekira pukul 10.55 Wita. Saat itu, dari luar Bengkel Fabrikasi Inanza, ia melihat Sunaryo terbaring kaku tepat di samping mesin bubut. Merasa ada yang tak beres, dia lantas menghampir korban.

Awalnya Zainul tak memiliki prasangka buruk terhadap Sunaryo. Dia mengira, Sunaryo sedang istirahat. “Saya kira korban (Sunaryo) tidur, jadi saya banguni,” bebernya.

Namun alangkah terkejutnya Zainul saat membangunkan Sunaryo. Sebab, saat digerak-gerakan, Sunaryo tak kunjung bangun. Saat itulah Sunaryo dipastikan meninggal dunia. Zainul pun buru-buru memanggil warga dan pihak berwajib.

“Pas saya bangunin, korban kok enggak bangun-bangun, jadi saya langsung panggil warga,” tuturnya.

2. Tim SAR evakuasi jenazah Sunaryo ke RSKD

IDN Times/Surya Aditya

Mendapat laporan, Tim Basarnas Balikpapan segera meluncur ke lokasi ditemukannya Sunaryo tewas. Setibanya di lokasi, petugas SAR langsung mengevakuasi jenazah Sunaryo ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD), Balikpapan, untuk menjalani autopsi.

“Korban telah selesai dievakuasi oleh unsur SAR gabungan dari Basarnas pukul 13.01 Wita. Habis itu korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara, Gusti Anwar Mulyadi, melalui Kasi Operasi dan Siaga, Octavianto.

3. Duka sang anak dan keinginan Sunaryo yang belum terwujud

Basarnas Balikpapan

“Pak, bangun Pak. Saya belum bisa bahagiakan Bapak, saya belum jadi angkatan (aparat keamanan), Pak.” Begitu yang disampaikan Adam sambil berlinang air mata di hadapan mendiang Sunaryo. Adam merupakan anak kandung Sunaryo.

Kepada wartawan, Adam mengaku sangat terpukul mengetahui Sunaryo sudah pergi selamanya. Sebab, ada keinginan ayahnya yang belum bisa ia wujudkan, yakni, Sunaryo berharap Adam menjadi prajurit TNI.

“Kami juga mau ke Jawa belum depan. Tapi saya belum bisa penuhi janji Bapak,” lirih kata pria usia 20 tahun itu.

Sebelum meninggal dunia, Adam sempat ditelepon oleh Sunaryo pada pagi hari. Ayahnya itu meminta Adam untuk membantunya bekerja di bengkel. Namun karena Adam juga bekerja di tempat lain, maka permintaan tersebut tak bisa dipenuhi. Rupanya, percakapan ini menjadi yang terakhir Adam bersama sang ayah tercinta.

“Saya ditelepon (Sunaryo), katanya minta bantuin kerja di sini. Tapi saya juga kerja, jadi enggak bisa datang. Terus dapat kabar kayak gini (kabar duka),” kenang Adam dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga: Kenapa Kita Kok Bisa Kesetrum Saat Menyentuh Tangan Orang?

Berita Terkini Lainnya