TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kuliner Khas yang Sering Disajikan saat Lebaran di Samarinda

Sekali lirik, lidah langsung bergoyang ya!

ilustrasi kolak ayam (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)

Samarinda, IDN Times - Merayakan Lebaran kurang afdal rasanya bila tak ditemani oleh makanan khas hari kemenangan. Lantaran warga Samarinda ini heterogen, sajian ketika Idulfitri juga demikian, beragam.

Semua jenis olahan ini siap menggoyang lidah kamu. Berikut 7 masakan yang sering disajikan saat Lebaran di Samarinda, Kalimantan Timur.

Baca Juga: Harga Murmer, 5 Rekomendasi Warung Soto Nikmat di Balikpapan 

1. Soto Banjar

instagram.com/dapoersikoko

Serupa namanya, makanan yang satu ini memang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Meski demikian, Samarinda juga turut memiliki soto ini. Tanpa menghilangkan nama dari daerah asal, Soto Banjar Samarinda menjelma menjadi santapan khas Kota Tepian.

Bahan utama untuk kuahnya adalah ayam serta rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkih. Saat disajikan Soto Banjar Samarinda biasanya lengkap dengan daging ayam yang sudah disuwir-suwir, ditambah perkedel, kentang rebus, telur rebus yang sudah dipotong-potong dan terakhir adalah ketupat. Biasanya kuah dari Soto Banjar Samarinda lebih kental dan gurih.

2. Ayam cincane

Ayam cincane yang khas dari Samarinda (Dok.IDN Times/istimewa)

Dahulu ayam cincane hanya disajikan pada saat acara-acara penting, seperti pernikahan atau kelahiran anak. Tahun bersalin, penganan khas ini bisa kamu dapatkan dengan mudah saat berkunjung ke Samarinda.

Bahan dasar ayam cincane adalah ayam kampung yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah seperti jahe, lengkuas dan kemiri. Setelah bumbu meresap ke dalam daging ayam, tiriskan lalu panggang. Ayam cincane ini sangat nikmat apabila disantap bersama sepiring nasi putih hangat dan sambal tomat pedas manis.

3. Daging masak habang

Ilustrasi daging masak habang/merah (remas.nu/istimewa)

Daging masak habang merupakan kuliner dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Habang berarti merah atau kemerahan. Lazimnya merah ini berasal dari cabai merah. Sekilas tampilannya memang mirip rendang. Hanya saja daging masak habang ini tak menggunakan santan.

Bumbunya menggunakan aneka rempah mulai dari kayu manis, cengkih, dan jahe. Nah, saat Lebaran biasanya pendamping dari daging masak habang adalah ketupat atau lontong.

4. Rabuk haruan

Abon ikan (wikipedia.org/istimewa)

Abon umum jadi panganan nikmat bersama nasi. Di Samarinda juga makanan khas serupa dengan abon. Namanya rabuk haruan. Bahan utamanya ikan gabus atau haruan. Rasanya khas.

Cara pembuatannya sederhana. Potong kubus ikan gabus kemudian rebus bersama garam, micin/penyedap dan kecap manis, direbus dan dididihkan dalam air hingga benar-benar lembut, sehingga serat-serat daging mulai terlepas, lumat dan mudah disuwir. Langkah selanjutnya dikeringkan, setelah dijemur dua hari daging ikan ini kemudian disangrai dan ditumbuk-tumbuk.

5. Opor ayam

Opor ayam (IDN Times/Umi Kalsum)

Opor ayam masakan sejenis kari ayam yang dikenal di Indonesia, termasuk di Samarinda. Opor ayam sebenarnya adalah ayam rebus yang diberi bumbu kental dari santan yang ditambah berbagai bumbu seperti serai, kencur, dan sebagainya.

Dalam tradisi Jawa, perayaan Lebaran biasanya dibuat meriah dengan membuat ketupat yang disajikan dengan opor ayam dan sambal goreng hati.

6. Sup daging kacang merah

instagram.com/rasasayange

Sup daging kacang merah kerap disebut dengan brenebon. Sesuai namanya, bahan utama dari sajian ini adalah daging dan kacang merah. Biasanya bahan daging untuk brenebon dicuci dan direndam semalaman. Lalu daging direbus hingga empuk.

Dalam proses pembuatan makanan khas dari Manado, Sulawesi Utara ini, bumbu lain ikut dimasukkan seperti seperti bawang merah, bawang putih, garam, gula pasir, merica, pala dan terkadang cengkih.

Terakhir biasanya akan dicampur dengan buncis, seledri dan daun bawang yang sudah diiris-iris. Setelah itu siap disajikan hangat-hangat dengan nasi putih, dan biasanya disantap dengan sambal tumis.

Baca Juga: Wali Kota Balikpapan Berharap Tak Ada Kluster Salat Idul Fitri

Berita Terkini Lainnya