Abdoel Moeis Hassan Gagal Diajukan Jadi Pahlawan Nasional dari Kaltim
Kaltim sampai kini belum memiliki figur pahlawan nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Kalimantan Timur (Kaltim) sampai saat ini belum memiliki figur yang ditunjuk sebagai pahlawan nasional. Padahal, provinsi tetangga di Kalimantan Barat, Tengah, dan Selatan sudah memiliki kebanggaan dengan pahlawan nasionalnya masing-masing.
Hari Minggu (10/11) hari Pahlawan Nasional diperingati. Kaltim tentu ingin punya sosok yang diusung sebagai pahlawan dari daerah yang menasional. Impian Benua Etam itu coba diwujudkan pada tahun 2019 ini namun gagal.
"Kami memang sudah mengusulkan. Namanya Abdoel Moeis Hassan," terang sejarawan lokal, Muhammad Sarip, Senin (11/11).
Baca Juga: Tak Kalah dengan Manusia, Ini 8 Hewan yang Menjadi Pahlawan Perang
1. Gerakan politik Abdoel Moeis Hassan konsisten
Sebagai informasi, Abdoel Moeis Hassan adalah sosok yang berjasa bagi Kaltim. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda. Boleh jadi Abdoel Moeis Hassan mungkin dianggap sama dengan rumah sakit milik Pemkot Samarinda, RSUD IA Moeis. Namun, sebenarnya keduanya figur yang berbeda.
Sejak usia 16 tahun, Abdoel Moeis Hassan mendirikan dan mengetuai Roekoen Pemoeda Indonesia (Roepindo) pada 1940. Lima tahun kemudian saat Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tepatnya 17 Agustus 1945, dia turut dalam Panitia Persiapan Penyambutan Kemerdekaan Republik Indonesia (P3KRI).
"Gerakan politiknya konsisten mendukung perjuangan dan menolak bekerja sama dengan Pemerintah Belanda saat itu," terangnya.
Bahkan dia sempat membentuk partai lokal di Kaltim bernama Ikatan Nasional Indonesia (INI) pada 1946. Pusatnya di Balikpapan. Organisasi ini berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan lewat jalur diplomasi. Abdoel Moeis Hassan kemudian membentuk cabangnya di Samarinda.
Dia kemudian mengajak organisasi lain untuk berkoalisi. Namanya, Front Nasional. Anggotanya beragam dari buruh tani, pemuda, perempuan hingga seniman. Pusat aktivitasnya di Stamboel Straat (sekarang Jalan Panglima Batur). Abdoel Moeis Hassan juga merupakan Gubernur Kaltim kedua.
Itu merupakan bagian sejarah singkat bentuk perjuangan dari Abdoel Moeis Hassan yang menarik hati Lembaga Studi Sejarah Lokal Komunitas Samarinda Bahari (Lasaloka-KSB) untuk menjadikan Moeis Hassan sebagai Pahlawan Nasional.
"Pengajuan figur daerah harus melewati sejumlah tahap. Dimulai dari seminar. Dan kami sudah melakukan tiga kali seminar, dua lokal dan satu lagi tingkat nasional," terangnya.
Baca Juga: Ini Nama-Nama Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden