TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diduga Putus Cinta, Pemuda Bunuh Diri Lompat dari Jembatan

Sempat bertengkar dengan kekasihnya

IDN Times/Yuda Almerio

Samarinda, IDN Times- Mentari belum menanjak tinggi ketika tujuh sekawan menenggak minuman beralkohol di sebuah rumah indekos Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Minggu (4/8).

Pemuda berinsial Mur yang menjadi tuan rumah ketika itu. Enam orang memenuhi undangan, yakni Wawan, Rosul, Kemang, Ambon, Dimas dan Fajar. Mereka berkumpul pada pukul 10.00 Wita.

Enam kawannya, tak mengetahui  Mur sedang cekcok dengan sang kekasih dan juga tak menyangka Mur melakukan perbuatan nekat.

Baca Juga: Seram, 10 Wisata Indah Ini Sering Digunakan untuk Lokasi Bunuh Diri!

1. Perempuan itu misterius

IDN Times/Yuda Almerio

Irwan salah satu rekan korban saat ditemui di lokasi pencarian, Senin (5/8) pagi mengisahkan semua yang dilihatnya ketika itu sebelum kawannya mengambil keputusan tak terduga, loncat dari jembatan.

Pada siang hari, tepat pukul 12.00 Wita, kala minuman keras itu nyaris habis. Mur keluar berniat membeli tuak (minuman beralkohol hasil fermentasi) bersama Dimas. Saat itu Irwan baru datang.

Rupanya, niat Mur tak hanya menukar tuak, tapi juga bertemu sang kekasih di Samarinda Seberang. Satu jam lebih dia berbincang dan kembali pada pukul 15.00 Wita.

Saat kembali ke indekos membawa tuak, Mur menangis sejadi-jadinya karena putus dari kekasih. Mur juga bergegas ingin mengembalikan baju pemberian kekasihnya.

"Kenapa kamu nangis, saya tanya waktu itu. Tahan dulu, nanti saja itu dikembalikan. Saya pikir dengan menambah minuman, dia (Mur) bisa lupa dan tidur karena sudah mabuk betul," ujarnya.

"Cewek itu misterius. Dan satu-satunya yang saya cinta," balas Mur singkat.

2. Pergi tanpa pamit dengan kawan

IDN Times/Yuda Almerio

Mur kemudian meminjam motor. Khawatir dengan kawannya yang sudah mabuk, Wawan lalu berinisiatif mengantar. Ternyata tiga teman lainnya ikut membuntuti dari belakang. Sesampainya di rumah pacar korban, selisih paham kembali terjadi.

Irwan dan Fajar yang sebelumnya tertinggal di indekos ikut menyusul Mur, sementara Ambon memilih pulang. Kawan-kawan yang menunggu di depan gang pun melihat Mur makin murung.

"Dia naik motornya Fajar dan meminta diantar ke Jembatan Mahkota II. Katanya mau menenangkan pikiran," kata Irwan.

Waktu itu, ada empat motor beriringan. Sampai di jembatan, Mur meminta Fajar menghentikan laju kuda besi. Namun temannya itu menolak, korban pun mengancam sambil menurunkan kedua kakinya ke atas aspal.

Sesudahnya, Mur berlari melepas topi lalu kemudian mendekat ke tepi jembatan. Enam kawannya tak percaya Mur melompat dari jembatan. "Kami enggak bisa berbuat apa-apa. Mudahan saja saudara kami (Mur) bisa ditemukan," kata Irwan tertunduk lesu.

Baca Juga: Hasil Riset, 5 Persen Siswa SMAN dan SMKN di Jakarta Rentan Bunuh Diri

Berita Terkini Lainnya