DLH Kaltim: Kualitas Udara di Samarinda Sangat Tidak Sehat
Warga diminta waspada dan wajib pakai masker
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Kualitas udara di Samarinda sangat tidak sehat. Hasil itu diperoleh setelah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur melakukan pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) selama 24 jam, lalu diperoleh skor 234,2 mikrogram.
Nilai tersebut sangat jauh berbeda dari perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda tiga hari lalu yang menyatakan tingkat pencemaran udara di Samarinda masuk kategori sedang, yakni antara 50-150 mikrogram.
"Itu artinya, kadar udara sangat tidak sehat. Angka tersebut sangat tinggi. Satu tingkat lagi udara Samarinda berbahaya," kata Wiwit Guritno, Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan DLH Kaltim, saat diwawancarai di kantornya, Rabu (18/9).
Baca Juga: Alat Rusak, Kualitas Udara di Samarinda Tak Bisa Diukur
2. Warga disarankan tak banyak beraktivitas di luar ruangan
Dia meyakinkan, keakuratan pengukuran tersebut bisa dipercaya. Dua rekanan yang diajak bekerja sama untuk mengukur kadar udara di Kota Tepian yakni Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) Samarinda serta PT Mutu Agung Lestari.
"Nama alatnya High Volume Air Sampler (HVAS) Ecotech 2000. Mereka juga punya lab. Jadi sangat akurat," tegasnya.
Dia menerangkan, setidaknya ada lima kategori ISPU, pertama itu baik, skornya 1-50, kemudian sedang 51-150 lalu 101-199 yang artinya tidak sehat. Selanjutnya, 200-299 itu sangat tidak sehat dan 300 lebih berbahaya. Itu sebab, pihaknya meminta warga Samarinda waspada.
"Kalau bisa warga tak banyak beraktivitas di luar ruangan terutama anak kecil. Jangan lupa pakai masker jika harus, terutama pekerja," sebutnya.