Jadi Juri Sayembara Desain IKN, Ini Tips Raih Juara dari Rektor Unmul
Desain mengutamakan aspek lingkungan dan harapan presiden
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Sayembara desain ibu kota negara baru resmi buka pada Rabu (2/10) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kompetisi itu terbuka bagi seluruh warga Indonesia. Total hadiah mencapai Rp5 miliar dan khusus juara pertama bisa dapatkan Rp2 miliar. Untuk yang berminat segera mendaftar sebab pintu registrasi tutup dua pekan lagi.
Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara itu punya 13 juri. Dari belasan itu nama Rektor Universitas Mulawarman Prof. Masjaya turut di dalamnya bersama praktisi Arsitek dan Urban Desain Ridwan Kamil yang juga Gubernur Jawa Barat. Sementara penggawa dari dewan juri adalah Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi kemudian wakilnya ialah praktisi Urban Desain Andy Siswanto.
Baca Juga: Dua Menteri Tinjau Titik Nol Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara
1. Membangun IKN tanpa mematikan kawasan penyangga dan mengutamakan aspek lingkungan
Menanggapi hal ini, Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Prof. Masjaya mengatakan, sayembara urban desain IKN ini merupakan langkah terbaik mengakomodasi semua ahli tata ruang, desain dan arsitek untuk merancang bentuk IKN yang baru. Bagi para peserta kriteria dan syaratnya sudah terang digambarkan di laman sayembaraikn.pu.go.id. Walaupun tak punya basic ilmu rancang bangun, rupanya Masjaya juga punya tugas penting.
“Saya masuk di bagian rencana pengembangan wilayah,” terangnya saat ditemui di Novotel Balikpapan usai mengikuti Dialog Nasional IKN pada Rabu (2/10).
Menurut dia, salah satu kriteria penilaian ialah bisa merancang kawasan IKN seluas 180 ribu hektare dengan baik, tanpa kawasan penyangga di sekitar ibu kota negara. Misalnya, Samarinda dan Balikpapan atau Kalimantan secara keseluruhan. Tak hanya itu, urusan lingkungan dan polusi udara juga jadi perhatian utama tatkala merancang desain IKN.
“Standarnya itu 50 persen (kawasan berbasis lingkungan) dan bila boleh mencapai 70 persen. Lingkungan memang harus dijaga demi menciptakan kota terbaik di dunia,” jelasnya.
Baca Juga: Menteri PUPR Selenggarakan Sayembara Urban Desain Ibu Kota Negara