TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadi Wisata Baru, Bukit Selili Samarinda Dilirik Investor Jakarta

Bakal dibangun kereta gantung dan bianglala

Dari ketinggian di Bukit Selili, perbandingan pemandangan Samarinda dulu dan sekarang tampak begitu jauh. Foto pertama diambil dari koleksi KITLV Leiden Belnda sementara yang kedua oleh Yuda Almerio dari IDN Times

Samarinda, IDN Times - Kota Samarinda memang minim tempat wisata, meski demikian ibu kota Kalimantan Timur (Kaltim) ini tidak kurang akal menciptakan destinasi baru. Seperti rencana pembangunan wahana baru siap diwujudkan investor Jakarta.

Objeknya, Bukit Selili, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir. Wali Kota Samarinda Andi Harun pun buka suara mengenai hal tersebut.

“Jika ada investor yang ingin serius, kami terlebih dahulu minta ditunjukkan portofolio perusahaan. Maksudnya supaya kami (pemkot) benar-benar dihadapkan dengan perusahaan yang profesional," kata Andi seperti dilansir dari rili resmi Pemkot Samarinda, Rabu (24/3/2021). 

Baca Juga: Wali Kota Samarinda Bingung, Penyebab Banjir Simpang Empat Sempaja

1. Wali Kota Andi berikan respons positif

Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, Andi Harun (kiri) dan Rusmadi usai penyerahan berkas pendaftaran Pilkada Samarinda 2020 di kantor KPU Samarinda, Jalan Juanda (IDN Times/Yuda Almerio)

Lokasi Bukit Sellili memang kerap menawan hati warga Kota Tepian. Lantaran dari ketinggian 100 meter di atas permukaan laut ini sebagian wilayah Samarinda terlihat cantik, lebih-lebih Sungai Mahakam.

Nah, rencananya di kawasan ini hendak dibangun bianglala (kincir ria) dan kereta gantung. Andi Harun pun menyambut positif rencana tersebut. Terlebih investor ini berencana menghibahkan 3 hektare lahan kepada pemkot untuk dijadikan jalan alternatif bagi masyarakat dari total 18 hektare lahan yang hendak dibangun wahana wisata.

“Kalau hibah ini bisa dilakukan lebih dahulu justru lebih baik sebelum proses pembangunan,” sebutnya.

2. Lokasi wisata sejalan dengan pembangunan jalan layang

Ilustrasi Bianglala Dufan (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Rupanya langkah ini juga sesuai dengan program Samarinda membangun jalan layang yang menghubungkan Gunung Manggah di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) hingga Jalan Hidayatullah. Meski demikian mantan wakil ketua DPRD Kaltim ini juga mengingatkan agar pengembang menyelesaikan soal perizinan. Utamanya di organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) hingga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemerintah (PUPR).

Pasalnya kedua izin dari dinas tersebut saling bertalian yakni lingkungan dan tata kota.

“Selain itu harus beriringan dengan ruang terbuka hijau. Karena dari 18 hektare lahan yang digarap nanti tidak semua bisa dibuka untuk area wisata dan lahan pemukiman,” imbuhnya.

Baca Juga: Jadi Biang Macet, PKL di Samarinda Masuk Radar Penertiban

Berita Terkini Lainnya