TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sabu-Sabu 2 Kg Gagal Beredar di Bontang, Polisi Selidiki Asal Narkoba

Punya kemiripan modus dengan pengungkapan Agustus 2019

Dari kiri Kasubbag Humas Polresta Samarinda Iptu Eko, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman (tengah) dan Kasat Reskoba Kompol Raden Sigit saat menunjukkan barang bukti sabu-sabu (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Niat Abdullah (31) mengantar narkoba jenis sabu-sabu seberat 2 kilogram (kg) dari Samarinda ke Bontang gagal. Itu terjadi setelah Satreskoba Polresta Samarinda menggagalkannya aksinya di Jalan Poros Samarinda-Bontang, Samarinda Utara pada Selasa (11/2) malam.

“Pengungkapan ini berdasarkan hasil penyelidikan serta informasi masyarakat,” ucap Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman dalam keterangan persnya pada Rabu (12/2) sore di Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sungai Kunjang.

Baca Juga: Menyingkap Tabir Kematian Janggal Napi di Lapas Samarinda

1. Sabu-sabu dilakban dan dimasukkan ke dalam kotak makanan ringan

Ilustrasi narkoba (IDN Times/Mia Amalia)

Setelah mendapatkan kabar mengenai bandar narkoba yang membawa sabu lebih dari satu kilogram itu, penyelidikan dilakukan. Ciri-ciri tersangka kemudian dikunci.

Tim Satreskoba kemudian bergerak menuju Samarinda Utara. Menunggu beberapa jam akhirnya tersangka dengan ciri-ciri yang sama mendekat. Pria menunggangi Suzuki Satria FU dengan nomor polisi KT 2340 II.

Enggan buruan lepas, tersangka Abdullah kemudian diminta berhenti, polisi kemudian menggeledah semua dan akhirnya mendapatkan sabu-sabu yang dibungkus lakban dimasukkan ke dalam kotak makanan ringan. Abdullah tak bisa berkilah.

“Kami langsung bawa dia ke polres untuk penyidikan,” terangnya.

2. Polisi belum pastikan asal-muasal sabu-sabu 2 kilogram

Barang bukti sabu-sabu 2kg yang diamankan polisi (IDN Times/Yuda Almerio)

Di depan penyidik, Abdullah mengaku semuanya. Dari tangannya pula polisi mengamankan sabu-sabu 2 kg dibagi-bagi ke dalam 22 poket besar. Beratnya beragam namun rata-rata masing-masing 50 gram.

Selain itu, ada pula dua ponsel pintar dan motor yang digunakan tersangka. Sayangnya, dari hasil penyelidikan polisi Abdullah hanya kurir bukan bandar. Bahkan dirinya tak tahu asal-muasal barang haram tersebut.

“Asal barang tersangka tak tahu, tapi kami duga dari Samarinda. Pastinya, masih pengembangan,” imbuhnya.

Baca Juga: Pemkot Balikpapan Terapkan Jam Tertib PKL di Pasar Pandan Sari 

Berita Terkini Lainnya