TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Soal Vaksin Virus Corona, Begini Tanggapan Para Pedagang di Samarinda

Sepakat mau divaksin asakan gratis dari pemerintah

Suasana Pasar Segiri (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Virus corona atau COVID-19 belum berhenti menyebar di Kaltim. Hingga saat ini masih terjadi. Dari data terakhir akumulasinya sudah mencapai 19.081 kasus. Jumlah tersebut memang tak bisa dianggap sepele. Itu sebab Benua Etam masuk dalam pantauan pusat. Dan Desember mendatang bakal dapat kiriman vaksin virus corona, jumlahnya mencapai 2,2 juta. Warga pun memberikan respons beragam mengenai kabar tersebut.

“Saya yakin gak yakin itu vaksin. Tapi namanya berusaha mencoba, kami dukung saja,” ujar Aan, salah satu pedagang di Pasar Segiri Samarinda saat ditemui IDN Times pada Jumat (27/11/2020) siang.

Baca Juga: DPRD Dukung Sekolah Tatap Muka di Samarinda, Ini Empat Poin Alasannya

1. Pendapatan berkurang 100 persen gara-gara virus corona

Salah satu pedagang dari Pasar Segiri Samarinda bernama Aan bicara soal vaksin virus corona (IDN Times/yuda almerio)

Dirinya pun mengaku siap bila nanti menerima vaksin dari pemerintah. Biar wabah ini cepat menghilang. Maklum sepanjang tujuh bulan terakhir virus corona menggempur semua sektor. Paling terdampak tentu ekonomi dan pedagang menjadi salah satu bagian yang ikut merasakan akibatnya. Nyaris penghasilan menurun 100 persen. Biasanya dalam sehari bisa dapat Rp100 ribu, namun karena pandemik hanya Rp20 ribu saja.

“Ya, kami terima saja tetap bersyukur,” tegas pedagang gula merah ini.

2. Ingin divaksin virus corona jika gratis dari pemerintah

Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Di tempat terpisah, Siti Rohani menuturkan hal tak jauh berbeda. Menurutnya langkah pemerintah memberikan vaksin itu sudah tepat. Dirinya pun selalu siap menerima vaksin kapan pun pemerintah memberikan. Dari data yang ada, khusus Samarinda, angka akumulasi positifnya sudah mencapai 5.687 kasus.

“Intinya warga mau asal gratis. Kami bisa bayar kalau puluhan ribu, tapi harganya ratusan ribu gak bisa,” akunya.

Baca Juga: Keluhan Millennial Samarinda soal Banjir yang Tak Bisa Dituntaskan

Berita Terkini Lainnya