Tersangkut Pencabulan, Pengasuh Lembaga Pendidikan Berdalih Musibah

Pelaku dituduh melakukan pencabulan sembilan siswi

Balikpapan, IDN Times - Kasus pencabulan para siswi di lembaga pendidikan di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) berlanjut ke proses hukum. Salah satu korban sudah membawa dugaan kasus pencabulan tersebut ke Subdit 4 Renakta Polda Kaltim. 

Pengasuh lembaga pendidikan inisial MF terduga pelaku pencabulan tak secara langsung mengakui tuduhan itu. Ia berdalih kasus tersebut hanya menjadi musibah bagi keluarga dan dirinya. 

"Saya menganggap ini musibah bagi saya dan keluarga,” katanya saat dikonfirmasi perihal permasalahan itu, Kamis (7/10/2021).

1. Berdalih menganggap para siswi seperti anak-anaknya

Tersangkut Pencabulan, Pengasuh Lembaga Pendidikan Berdalih MusibahIlustrasi pencabulan anak laki-laki (Foto: Jawa Pos.com)

MF menganggap para siswa di lembaga pendidikan tersebut seperti halnya keluarganya sendiri. Selama ini, ia mengaku punya kebiasaan tersendiri dalam berinteraksi dengan siswa yang mungkin tak lazim di mata orang lain. 

Kebiasaannya tersebut diharapkan mampu membangun keakraban di antara para pengasuh dan anak didik. 

"Dengan keakraban dan kedekatan itu bisa cair segala persoalan yang ada yang terjadi pada anak-anak di lokasi itu,” terangnya.

Di sisi lain, MF memaklumi ketika beberapa orang menganggap kebiasaannya tersebut tidak lazim dan berlebihan. 

"Seperti bapak dengan anaknya, mungkin orang bisa menganggap ini berlebihan. Tetapi itulah kebiasaan saya dan saya gak membedakan satu dengan yang lainnya, semua saya perlakukan seperti layaknya bapak dengan anak,” sambungnya.

Baca Juga: Cabuli Anak di Bawah Umur, Dosen Balikpapan Dibekuk Polisi

2. Membantah didasari nafsu birahi

Tersangkut Pencabulan, Pengasuh Lembaga Pendidikan Berdalih MusibahIlustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mia Amalia)

Meskipun demikian, MF mengklaim kebiasaannya tersebut tidak dilandasi nafsu berahi antara pria dengan lawan jenis. Ia berdalih memperlakukan sikap yang sama pada seluruh siswa untuk mempererat tali persaudaraan di antara pengasuh dan anak didik. 

Ia mencontohkan akan memberikan pujian pada siswi serta merangkulnya. 

"Wah anakku yang cantik ini, Sini-sini, tak rangkul, itu tidak di tempat yang sunyi tapi itu tempat umum biar anak-anak itu dekat,” sebutnya. 

Termasuk memberikan suapan makanan pada siswa yang kebetulan sedang melintas. Agar mereka tercipta kedekatan dan keberkahan di antara mereka berdua. 

3. Bantah melakukan pencabulan

Tersangkut Pencabulan, Pengasuh Lembaga Pendidikan Berdalih MusibahIlustrasi pencabulan anak laki-laki (Foto: Pos Metro Padang)

Lebih lanjut, MF mengaku tidak melakukan perilaku melewati batas dengan mencabuli anak didiknya. Termasuk tentang laporan meremas bagian dada salah seorang siswi usianya di bawah umur.  

"Saya tidak pernah ada melakukan kaitannya dengan pornografi itu, saya juga heran kenapa ini terjadi ada laporan seperti itu saya curiga ada yang mengondisikan," jelasnya.

Sekarang ini, MF hanya pasrah menganggapnya sebagai musibah. Tetapi, ia juga akan siap menghadapi laporan para orangtua korban ke kepolisian. 

"Akan menyampaikan dengan apa adanya. Saya menunggu dulu, saya tidak akan menyerang," sebutnya. 

Saat ini, MF sudah mengundurkan dari posisinya sebagai pengasuh di lembaga pendidikan Balikpapan. Ia berharap kepada pemimpin selanjutnya dapat membawa kemajuan bagi para siswanya. 

4. Keluarga korban sudah lapor polisi

Tersangkut Pencabulan, Pengasuh Lembaga Pendidikan Berdalih MusibahIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Seperti diketahui, Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Balikpapan melaporkan kasus pencabulan anak ke Polda Kalimantan Timur (Kaltim). Kanselor hukum Muhammad Hilal mendampingi korban membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Kaltim. 

"Sudah ada dua orang korban yang melapor ke kepolisian barusan sudah kami laporan di SPKT kemudian ke Renakta dan divisum untuk proses selanjutnya kita tunggu dari Renakta," kata Hilal saat dihubungi setelah membuat laporan, Rabu (6/10/2021) pukul 16.45 Wita. 

Selama proses pelaporan ini, Hilal mengatakan, UPTD PPA Balikpapan turut menyertakan pendampingan pengacara, psikolog, pekerja sosial, hingga orangtua korban. Pendampingan diberikan agar korban tidak merasa tertekan selama menjalani proses pemeriksaan di kepolisian. 

“Kami harapkan diproses secepatnya tadi yang laporan dua korban ini," paparnya. 

5. Dugaan pencabulan pengasuh lembaga pendidikan

Tersangkut Pencabulan, Pengasuh Lembaga Pendidikan Berdalih MusibahIlustrasi pencabulan (Foto: Istimewa)

Di tempat terpisah, Kantor UPTD PPA Balikpapan sudah ramai oleh orangtua korban yang berkonsultasi atas dugaan pencabulan di salah satu lembaga pendidikan Balikpapan Utara. 

Seorang di antaranya mengatakan, putrinya yang masih di bawah umur mengalami tindakan tidak menyenangkan di lokasi lembaga pendidikan ini. Pelaku disebut-sebut oknum pengasuh lembaga pendidikan dengan sengaja meraba bagian dada korban ketika sedang menggoreng telor di dapur. 

“Kalau anak saya dipegang bagian dadanya yang lain ada yang lebih parah, makanya kita ingin melanjutkan. Karena diduga ada korban lain yang lebih parah,” ungkap orangtua korban tanpa menyebutkan nama. 

Kelakuan bejat pengasuh lembaga pendidikan ini terungkap ketika salah seorang korban melaporkan ke orangtua. Ia histeris ketakutan setelah menjadi korban pencabulan oknum pengasuh ini. 

Tak tangung-tanggung terdapat sembilan siswi yang menjadi korban pencabulan. Belum bisa dipastikan sampai sejauh mana pencabulan sudah dilakukan oknum pengasuh pada para siswi. 

"Ada korban pada malam hari, ngaku telah menjadi korban cabul ada 9 orang yang mengaku dengan orangtuanya. Anak saya gak berani ngomong tapi akhirnya berani bercerita," paparnya. 

Baca Juga: Pengasuh Lembaga Pendidikan Dituduh atas Kasus Pencabulan Anak 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya