Empat Klaster Besar Pemicu Bertambahnya Kasus Virus Corona di Kaltim

Tersisa 4 daerah di Kaltim belum terjangkit virus corona

Samarinda, IDN Times – Penambahan kasus virus corona di Kaltim terjadi lagi dalam hitungan hari. Kini ada 32 orang terjangkit wabah dengan kode COVID-19 itu. Puluhan pasien positif tersebut berasal dari sejumlah daerah di Benua Etam—sebutan lain Kaltim.

“Ada penambahan satu kasus, warga Jakarta, kerja di Kutai Timur dan kini dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda,” ucap Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Andi Muhammad Ishak dalam keterangan persnya via aplikasi Zoom pada Rabu (8/4) petang.

1. Dari 10 hanya 4 daerah di Kaltim belum terjangkit virus corona

Empat Klaster Besar Pemicu Bertambahnya Kasus Virus Corona di KaltimTahapan kondisi pasien virus corona dari hari ke hari (IDN Times/Sukma Shakti)

Meskipun tak melonjak tajam, penambahan kasus positif ini sebut Andi, menandakan penyebaran virus corona masih terus terjadi. Situasi Kaltim saat ini, belum berubah. Balikpapan menjadi daerah terbanyak mengisolasi pasien positif virus corona. Dari 32 kasus, 17 orang berasal dari Kota Beriman—sebutan lain Balikpapan, kemudian Kutai Kartanegara 2 kasus, selanjutnya Bontang dengan 1 pasien, lalu Samarinda, Penajam Paser Utara dan Kutai Timur. Ketiga daerah ini sama-sama mengkarantina 4 orang positif virus corona. Sementara 4 kabupaten/kota lainnya, seperti Mahakam Ulu, Paser, Berau dan Kutai Barat belum ada laporan positif virus corona.

“Saat ini di Balikpapan memang sudah terjadi transmisi lokal. Dengan kata lain telah terjadi penularan dari orang ke orang,” tegas Andi yang juga bertugas sebagai juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim.

2. Saat ini ada 4 klaster besar pemicu bertambahnya kasus positif virus corona di Kaltim

Empat Klaster Besar Pemicu Bertambahnya Kasus Virus Corona di KaltimIlustrasi. IDN Times/Candra Irawan

Demi memutus rantai penyebaran virus corona, saat ini ada empat klaster besar ditelusuri Diskes Kaltim. Dua klaster berasal dari Bogor, Jawa Barat, yakni klaster antiriiba dan klaster sinode, selanjutnya ada klaster KPU dari Jakarta Selatan kemudian terakhir klaster Gowa. Semua klaster berasal dari kegiatan menghimpun orang banyak dan terjadi pada periode Februari-Maret 2020.

Dari ketiganya, klaster Gowa terbanyak himpun massa. Berasal dari 31 provinsi di Indonesia, total peserta agenda Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan pada 19-22 Maret 2020 lalu ialah 18.698 oraz. Angka itu belum ditambah dengan partisipan dari 12 negara, 474 peserta. Khusus peserta dari Kaltim saja jumlahnya ada 1.642 orang.

“Hingga saat ini kami sudah maksimal melacak 640 orang. Dari jumlah itu, 147 masuk orang dalam pemantauan (ODP) dan 19 pasien dalam pengawasan (PDP) serta 9 orang orang tanpa gejala (OTG),” katanya. Sebagai informasi OTG merupakan mereka yang pernah kontak erat dengan positif virus corona, namun tak menunjukkan gejala apa-apa.

Baca Juga: ODP dan PDP Virus Corona di Penajam Kaltim Diawasi Intelijen Polisi

3. Penyebaran virus corona bisa ditekan dengan beberapa cara sederhana

Empat Klaster Besar Pemicu Bertambahnya Kasus Virus Corona di KaltimIlustrasi penyebaran Covid-19 di Indonesia (Sumber: Dokter dan epidemiolog Dicky Budiman (IDN Times/Arief Rahmat))

Kaltim bukannya berdiam diri. Penelusuran sudah dilakukan. Dan saat ini jumlah ODP mencapai 4.928 kasus, dari total itu sebanyak 2.713 selesai dipantau, sisanya 2.215 masih ODP. Lalu PDP, totalnya ada 238 kasus dan sebanyak 138 terkonfirmasi negatif virus corona, lalu 32 pasien positif dan 68 orang masih menunggu hasil laboratorium. Itu sebab, Andi meminta warga Kaltim taat dengan anjuran pemerintah. Mulai dari di rumah saja, rajin cuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak saat berada di luar rumah.

“Jika itu dilakukan dengan baik, penyebaran virus bisa ditekan,” pungkasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Satu Warga Jakarta Positif Tertular Virus Corona di Kaltim

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya