TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Tentang Simbiosis antara Semut Pemotong Daun dan Jamur

Interaksi yang menarik untuk diketahui

ilustrasi semut pemotong daun (unsplash.com/Stephanie LeBlanc)

Di bangku sekolah, kita seringkali mendengar kata simbiosis. Dilansir dari National Geographic, simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme berbeda untuk memperoleh nutrisi yang biasanya dilakukan oleh organisme yang hidupnya berdekatan. Contoh simbiosis yang sering kita dengar ialah simbiosis antara kupu-kupu dan bunga, ikan badut dan anemon, dan sebagainya.

Selain itu, ada contoh simbiosis yang unik dan jarang diketahui oleh banyak orang. Simbiosis tersebut ialah simbiosis antara semut pemotong daun dan jamur. Lantas, bagaimana bentuk simbiosisnya? Berikut fakta-fakta terkait simbiosis tersebut:

1. Bentuk simbiosis

Simbiosis antara semut pemotong daun dan jamur merupakan simbiosis mutualisme. (mycocosm.jgi.doe.gov/Lily Khadempour)

Simbiosis ini melibatkan spesies semut pemotong daun dari genus Acromyrmex dan Atta dengan jamur Leucoagaricus gongylophorus. Simbiosis tersebut termasuk simbiosis mutualisme.

Menurut Britannica, simbiosis mutualisme adalah interaksi antara dua organisme yang mana kedua organisme tersebut mendapatkan keuntungan masing-masing atau saling diuntungkan.

Baca Juga: 9 Potret Memikat Air Terjun Tanah Merah, Wisata Alam Unik di Samarinda

2. Peran semut

Semut pemotong daun dari genus Acromyrmex (commons.wikiperdia.org/Deadstar0)

Semut pemotong daun membutuhkan daun sebagai medium untuk pertumbuhan jamur. Semut akan memotong daun dari tumbuhan dan membawanya menuju sarang. Daun lalu dikunyah dan dimanfaatkan oleh semut sebagai medium tumbuh jamur.

Selain itu, semut akan membuang kotorannya yang mengandung kitin jamur dan senyawa lignoselulase. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan degradasi biomassa ke medium tumbuh yang telah dibuat.

3. Peran Jamur

Sarang semut pemotong daun yang ditumbuhi oleh jamur Leucoagaricus gongylophorus. (commons.wikipedia.org/Eduardo27)

Jamur Leucoagaricus gongylophorus berperan dalam proses degradasi biomassa daun. Daun kaya akan selulosa, hemiselulosa, protein, dan komponen lainnya.

Biomassa daun akan dikonversi jamur ke hifa dan membentuk pembengkakan yang kaya akan lipid, karbohidrat, dan nutrisi lainnya. Pembengkakan hifa demikian disebut gongylidia yang berperan dalam menyediakan sumber makanan primer untuk koloni semut. 

4. Keuntungan yang didapatkan masing-masing

Simbiosis antara semut pemotong daun dan jamur saling menguntungkan kedua pihak. (bionity.com/David R. Nash)

Interaksi antara semut pemotong daun Acromyrmex dan Atta dengan jamur Leucoagaricus gongylophorus menguntungkan kedua belah pihak. Keuntungan yang diperoleh semut dalam simbiosis ialah mendapatkan nutrisi dari hasil degradasi jamur.

Bagi jamur, interaksi tersebut dapat dapat menghindarkan jamur dari patogen. Selain itu, keberadaan semut dapat mempertahankan kelangsungan hidup dari jamur karena dibiakkan oleh semut pemotong daun tersebut.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Berbuka Puasa Super Cozy di Samarinda

Verified Writer

Gilang Rama W.

Tertarik dengan sepak bola, hiburan, sains, serta isu sosial dan lingkungan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya