TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Pahu, Badak Sumatra yang Ditemukan di Hutan Kaltim 

Hewan langka dilindungi, badak di Indonesia kurang dari 100

Pahu, spesies badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) yang hidup di hutan Kalimantan, (IDN Times/dok. BKSDA Kaltim)

Balikpapan, IDN Times - Hewan langka dan dilindungi, badak sumatra rupanya ada di Kalimantan Timur (Kaltim). Tepatnya berada di Suaka Badak Kelian Kutai Barat (Kubar).

Badak berjenis kelamin betina itu ditemukan oleh mitra Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim pada 2013 lalu. Pahu, nama si badak berhasil diamankan tim BKSDA berkat citra video dari kamera pemantau yang diletakkan di jalur hutan Kubar.

"Awalnya dia ketangkap satu satu badak lain yang berjenis kelamin sama. Hanya saja satunya mati," kata Kepala BKSDA Kaltim Ivan Yusfi, saat dihubungi pada, Jumat (10/11/2021).

Baca Juga: Polda Kaltim akan Tindak Aksi Penutupan Jalan Tol di Kaltim

1. Mati karena sakit

Badak Sumatra menjadi satwa dilindungi yang masuk dalam daftar merah IUCN. (Sumber: kehati.or.id)

Untuk diketahui, salah satu hewan badak yang ikut diselamatkan bersama Pahu, yakni Najak mati karena sakit. Saat diselamatkan, BKSDA menemukan Najak dalam kondisi terluka sehabis kena jeratan di bagian kakinya.

Karena itulah, kondisi kesehatan Najak menurun karena infeksi dari luka tersebut.

"Sempat kami rawat, tetapi karena infeksinya dan semakin parah akhirnya Najak mati," terangnya.

2. Total temukan 3 jejak Badak Sumatra

mediaindonesia.com

Sebenarnya, kata Ivan, jejak hewan dengan nama latin dicerorhinus sumatrensis, ini ditemukan ada 3 ekor yang hidup di pedalaman hutan Kalimantan. Namun baru 2 badak yang bisa didapatkan. Sementara satu hewan lainnya, masih dalam pencarian.

Kepastian mengenai spesies badak tersebut, tambahnya, masuk dalam spesies badak sumatra setelah menjalani tahap pemeriksaan fisik, yakni memiliki dua cula dan DNA.

"Jadi ada satu lagi yang sedang kami cari. Dugaannya lebih dari 3. Kami juga masih memantau mana tahu ada yang lainnya," terangnya.

3. Berpindah sejak zaman es

Instagram/savetherhinointernational

Ivan sendiri menjelaskan, jika keberadaan badak sumatra saat ini diyakini karena peristiwa zaman es terakhir yang terjadi beberapa ratus ribu tahun silam. Diceritakannya, kepulauan Indonesia bagian barat pernah bersatu dengan Asia. Saat zaman es itulah satwa-satwa yang berada di dataran asia bisa mencapai pulau-pulau di Indonesia bagian barat, seperti Sumatra, Jawa, hingga Kalimantan.

Setelah zaman es berakhir, permukaan air laut pun naik dan mengisolasi pulau-pulau tersebut.

"Sementara hewan-hewan yang sudah sampai akhirnya berevolusi di tempat masing-masing," terangnya.

Baca Juga: Dihantam Banjir Rob dan Badai, Rumah Tingkat di Balikpapan Ambruk

Berita Terkini Lainnya