TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini yang Disiapkan Atlet Bola Tangan Balikpapan Jelang PON Papua

Matang secara fisik, siapkan mental di masa pandemik

Atlet bola tangan Balikpapan dan keseluruhan Kaltim siap untuk PON Papua. (Dok. IDN Times/ Istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Makin dekat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021, tentunya atlet di seluruh nusantara sudah melakukan persiapan secara matang. Termasuk atlet Balikpapan, yang bersama atlet Kalimantan Timur (Kaltim) sudah menjalani latihan di Pusat Pelatihan Daerah (Puslatda) Sentralisasi.

Salah satu cabang olahraga yang bakal diwakili atlet Balikpapan adalah bola tangan. Pada cabor satu ini Balikpapan diwakili 6 putra dan 7 putri dari total 14 putra dan 14 putri yang mewakili Kaltim. 

Menurut pelatih cabor bola tangan Chandra Dwi Haribowo mengatakan, para atlet sudah mempersiapkan diri secara fisik. "Karena kami sudah latihan di Puslatda Samarinda," terangnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (10/9/2021). 

Baca Juga: Rumah di Balikpapan Jebol Dihantam Tanah Longsor setelah Hujan Lebat

1. Atlet akan karantina tiga minggu sebelum berangkat ke Papua

Atlet bola tangan mendapat arahan dari ketua umum PB ABTI, Mayjen TNI (purn) Dody Usodo Hargo Suseno. (Dok. IDN Times/ Istimewa)

Chandra menyebut, seluruh persiapan secara fisik berjalan lancar. Latihan terpusat di Puslatda sudah dilaksanakan sejak 8 Juli lalu. Selain itu, persiapan sebelum puslatda juga telah dilakukan selama 18 bulan. "Jadi untuk fisik kami tak ada kendala," terangnya. 

Kendati menurutnya mental para atlet butuh disiapkan lebih lantaran kondisi pandemik COVID-19. Pada dasarnya mental bertanding sudah tidak perlu diragukan lagi. "Karena kami memang sudah siap," ujarnya.

Namun masalah yang penting diperhatikan adalah soal bagaimana treatment untuk para atlet. Terutama agar kesehatan dan imunitas mereka tetap terjaga. Pihaknya sangat berhati-hati dalam memperlakukan atlet-atlet tersebut. 

"Jadi sebelum berangkat, atlet kami akan melakukan karantina mandiri selama tiga minggu. Atlet sama sekali tidak boleh keluar dalam hal apa pun kecuali untuk berlatih," tegasnya. 

2. Lakukan berbagai penyesuaian lantaran pandemik COVID-19

pelatih Cabor Bola Tangan, Chandra Dwi Haribowo. (Dokumentasi Pribadi)

Ia merasakan perbedaan yang cukup signifikan antara PON kali ini dengan saat sebelum pandemik. Ada berbagai penyesuaian yang dilakukan, termasuk berkaitan dengan persiapan atlet yang perlu dibarengi protokol kesehatan.

Apalagi karena terus dilakukan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) beberapa waktu terakhir. Diakuinya pihaknya kesulitan untuk melakukan try out atau uji coba. "Padahal ini untuk mengukur sejauh mana kemampuan kami," katanya. 

Terlebih tanpa uji coba atlet bisa-bisa mengalami kejenuhan karena terus berlatih selama dua tahun tanpa bertanding dengan lawan sepadan. "Jadi kami menyesuaikan dengan kondisi COVID-19, supaya atlet bisa tetap berlatih," katanya.

Baca Juga: Rumah di Balikpapan Jebol Dihantam Tanah Longsor setelah Hujan Lebat

Berita Terkini Lainnya