Wagub Kaltim Minta Jadi Atlet agar Jangan Pujungan 

Psikologis atlet penting agar berprestasi

Samarinda, IDN Times - Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi menitip pesan para atlet pelajar dan pelatih Popnas XV 2019 di Samarinda 8 September 2021 lalu. Para atlet junior ini diminta jangan pujungan istilah bahasa Banjar yang artinya sombong dengan merasa lebih baik dibanding yang lain. 

"Jadi, saran saya untuk sukses dalam karier di bidang olahraga, atlet jangan pujungan, merasa lebih hebat. Tapi, tetap rendah hati dan tidak sombong serta fokus dengan aktivitas yang dijalani," katanya dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Minggu (12/9/2021). 

1. Wagub Kaltim mencontohkan prestasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo

Wagub Kaltim Minta Jadi Atlet agar Jangan Pujungan mirror.co.uk

Bagi Hadi, kondisi psikologis atlet sangat mempengaruhi prestasi dan kemampuan ketika bertanding. Makanya, lanjut mantan legislator Senayan dan Karang Paci ini, seorang Ronaldo maupun Messi sebagai pesepak bola profesional sangat diperhatikan psikologisnya.

Ia mengharapkan, para atlet muda di Kaltim pun bermental kuat seperti para atlet dunia lainnya. Sehingga prestasinya olahraganya mampu meraih jenjang tertinggi di bidangnya masing-masing. 

Baca Juga: PPKM Diperpanjang di Kaltim sehingga Protokol Kesehatan Dijaga

2. Atlet yang sombong berdampak negatif pada psikologisnya

Wagub Kaltim Minta Jadi Atlet agar Jangan Pujungan Mochammad Teguh prakoso atlit cabor Taekwondo Kaltim. (IDN Times/Nina)

Karena itu, ketika atlet pelajar maupun senior, apabila merasa lebih bagus dan sombong, pasti akan mempengaruhi kondisi psikologisnya ketika akan bertanding.

"Jadi, jangan anggap lemah atau remeh lawan. Sehingga mampu meraih hasil yang lebih baik. Karena, kalau pujungan akan mempengaruhi psikologis atlet," jelas Hadi.

3. Peran pelatih memompa psikologis anak didiknya

Wagub Kaltim Minta Jadi Atlet agar Jangan Pujungan Tim Penajam Utama Kaltim U-17 bersama Wagub Kaltim H. Hadi Mulyadi (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Terkait faktor psikologis itu menurut Hadi, para pelatih sangat memahaminya, sehingga tidak sedikit atlet yang gagal sukses.

"Semoga, sikap rendah hati dan tidak sombong. Membuat atlet Kaltim mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional," harapnya.

Baca Juga: Pandemik Bukan Penghalang Optimisme Kontingen Kaltim di PON Papua 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya