Baru Setahun, Dostep Private Football Sudah Raih Puluhan Prestasi

Berhasil masuk Timnas Pelajar U-11 di ajang Internasional

Balikpapan, IDN Times - Sepak bola masih jadi olahraga terpopuler di tanah air. Bahkan tak sedikit pula orangtua yang memasukkan anaknya ke sekolah sepak bola (SSB) atau akademi sepak bola. 

Tujuannya menyalurkan bakat anak atau sekadar memenuhi harapan si buah hati. 

Di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), popularitas jenis olahraga tim ini tak diragukan lagi. Kendati belum ada sekolah apalagi akademi sepakbola besar, namun sudah ada sejumlah lembaga atau private tempat anak bisa berlatih sepak bola.

Misalnya Dostep Private Football yang dikelola Ermawan Agus. 

"Karena memang di Balikpapan belum ada yang murni sebagai akademi sepak bola. Maka kami berusaha menyediakan wadah kami untuk mengasah, mendidik serta mengajarkan bagaimana bermain bola yang benar melakui Dostep Private Football ini," ungkapnya saat diwawancarai IDN Times, Kamis (24/11/2022). 

1. Wakili Indonesia di ajang Internasional DCT Cup di Bali, sudah raih puluhan prestasi

Baru Setahun, Dostep Private Football Sudah Raih Puluhan PrestasiKetua Dostep Private Football, Ermawan Agus. (IDN Times/Istimewa)

Saat ini Dostep Private Football diketuai oleh Ermawan Agus sendiri. Ada empat orang pelatih atau coach, dan sebagai ketua yakni Yudhi Gunawan.

Anak didik yang kini berada di bawah binaan Dostep Private Football ada sekira 40 orang anak yang kisaran usianya 7-12 tahun.

Kendati bukan lembaga atau akademi besar, namun nyatanya siswa binaan Dostep Private Football sudah puluhan kali menjuarai turnamen, baik di tingkat kota maupun provinsi. "Kami juga berkali-kali mewakili Kaltim untuk turnamen nasional," terang Ermawan. 

Prestasi puncak yang diraih adalah pada tahun 2021, yakni sebagai juara nasional DCT Cup. Pada ajang tingkat nasional tersebut, selain menjadi juara nasional dan berhak mewakili timnas pelajar Indonesia, pihaknya juga meraih penjaga gawang terbaik tingkat nasional dan pelatih terbaik tingkat nasional 

Siswa Dostep Private Football akan mewakili pelajar Indonesia usia 11 pada jenjang internasional di Bali 10-14 Desember 2022 nanti. "Jadi kami akan mewakili Indonesia sebagai Timnas Pelajar Indonesia pada ajang Internasional DCT Cup di Bali," bebernya. 

Baca Juga: Negara Bagian Sarawak Promosi Health Tourism di Balikpapan 

2. Dana terbatas, tak jarang dibantu orangtua siswa

Baru Setahun, Dostep Private Football Sudah Raih Puluhan PrestasiSiswa Dostep Privat Football sedang berlatih. (IDN Times/Istimewa)

Dostep Private Football telah berjalan satu tahun lebih, yakni sejak 5 Maret 2021. Selama ini sumber dana didapat dari iuran tiap anak didik atau siswa. Tak jarang pula dana diperoleh dari hadiah jika siswanya berhasil menjadi juara di suatu turnamen.

Ada pula sumbangan sukarela dari orang tua siswa.

Iuran siswa per bulannya adalah Rp100 ribu yang digunakan untuk operasional seperti sewa lapangan dan tentunya honor pelatih. Dostep Private Football saat ini memang belum memiliki fasilitas lapangan untuk berlatih.

Dari iuran ini juga, siswa memperoleh fasilitas jersey dan lainnya.

"Latihan kami lakukan tiga kali seminggu. Biasanya di Lapangan Merdeka (Balikpapan Kota). Biasanya diselingi minimal 1 bulan sekali sewa lapangan bola yang ada gawangnya," tuturnya. 

Menurutnya, SSB ini ia dirikan murni untuk ambil peran dalam menerbitkan talenta muda di bidang sepakbola. Sehingga diakuinya tidak ada nilai bisnis atau keuntungan yang ia peroleh.

Bahkan jika ada turnamen tingkat provinsi dan nasional, dana bisa jadi disupport oleh orangtua siswa. 

"Ya seperti yang saya bilang tadi, dana murni dari kami sendiri. Sampai saat ini pun masih belum pernah dibantu oleh siapa pun atau pihak manapun. Walaupun kami membawa nama kota maupun provinsi di ajang nasional. Bahkan internasional seperti event di Bali nanti," ungkapnya. 

Menurutnya, Dostep Private Football ini bisa berjalan dengan sinergi dirinya bersama pelatihan orang tua siswa. Walaupun dengan keterbatasan dana dan sarana. "Tapi kami akan tetap mengantar dan menjadi jembatan anak-anak dalam meraih impian mereka," harapnya. 

3. Selalu perbarui program dan secara rutin evaluasi latihan siswa

Baru Setahun, Dostep Private Football Sudah Raih Puluhan PrestasiMenjadi juara nasional, penyerahan piala oleh Puan Maharani. (IDN Times/Istimewa)

Setahun dirinya menjalankan SSP tersebut, memang belum ada kerja sama dengan pihak manapun. Selain itu juga belum ada kurikulum tertentu yang diterapkan. Namun dirinya bersama para pelatih mempunyai program yang selalu diperbarui. Tiap anak memiliki buku report yang setiap bulan dievaluasi olehnya bersama pelatih. 

 "Ada dua tim masing-masing usia, yaitu Tim A dan Tim B. Tim B adalah tim yang performanya baik dan tim A adalah tim dengan performa lebih baik. Setiap 3 bulan kami evaluasi final. Mungkin ada dari tim A yang kami pindah ke tim b atau sebaliknya, sesuai dengan buku raport hasil latihan," jelasnya. 

Sampai saat ini SBB Dostep telah memiliki sejumlah prestasi. Antara lain mewakili Indonesia sebagai Timnas Pelajar Indonesia diajang internasional DCT Cup Bali. Lalu pada DCT Cup tahun lalu menjadi juara nasional dan berhak mewakili Timnas Pelajar Indonesia.

"Kami mohon support dan doanya agar anak-anak nanti di DCT Cup International Bali 2022 bisa meraih prestasi," tandasnya. 

Baca Juga: Relawan Pertamina Energi Negeri  Sambangi SD di Balikpapan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya