Liburan ke Kalimantan Tengah? Jangan Lewatkan 7 Destinasi Sejarah Ini!

14 Jan 2025, 21:00 WIB

Astana Al Nursari (instagram.com/christian_ribut)

Palangka Raya, IDN Times - Berlibur ke Kalimantan Tengah bakal terasa kurang lengkap kalau kamu belum mampir ke deretan destinasi sejarah yang ada di sana. Daerah ini gak cuma kaya budaya, tapi juga punya museum dan istana unik dengan koleksi benda pusaka yang bakal bikin kamu terkagum-kagum.

Bedanya, istana di Kalimantan Tengah semua bangunannya terbuat dari kayu! Jadi, selain seru, eksplorasi ke tempat-tempat ini juga bakal menambah wawasan kamu. Yuk, intip tujuh destinasi sejarah yang bisa kamu eksplor di Kalimantan Tengah!

1. Istana Kuning

Istana Kuning (instagram.com/laila_umi)

Istana ikonik ini didirikan oleh Pangeran Imanudin, Raja Kerajaan Kutaringin ke-9, sekitar tahun 1811-1841. Meski terkenal, Istana Kuning sebenarnya adalah istana kedua setelah Astana Al Nursaru. Di sini, kamu bisa melihat benda pusaka, kereta kuda, hingga koleksi lukisan para raja.

Bagian luar istana dihiasi deretan meriam yang ikonik. Meskipun pernah terbakar pada 1986, Istana Kuning berhasil dibangun kembali dan kini menjadi museum yang menarik untuk dikunjungi.

Lokasi: Raja, Arut Selatan, Kotawaringin Barat
Jam Buka: 09.30-16.00 WIB
Tiket Masuk: Rp3.000 (pelajar), Rp5.000 (umum), Rp10.000 (asing)

2. Betang Toyoi

Betang Toyoi (instagram.com/eka.winaritomo)

Betang Toyoi adalah rumah panggung khas Suku Dayak yang dibangun pada 1817-1896 oleh Toyoi Panji. Bangunan ini terbuat dari kayu ulin dan dibangun tanpa menggunakan paku, hanya pasak dan simpul. Uniknya, ada ukiran manusia berdiri di atas matahari dengan burung enggang yang mengelilinginya.

Walaupun usianya sudah tua, bangunan ini tetap kokoh dan sangat Instagrammable!

Lokasi: Tumbang Malahoi, Rungan, Gunung Mas
Jam Buka: 08.00-17.00 WIB

3. Museum Kayu Sampit

Museum Kayu Sampit (instagram.com/izul_ya)

Museum ini cocok banget buat kamu yang penasaran dengan berbagai jenis kayu khas Kalimantan, seperti ulin, meranti, hingga ramin. Gak cuma kayu, di sini juga ada koleksi alat tangkap ikan, alat komunikasi, hingga tulang paus biru sepanjang 20 meter!

Lokasi: Jalan Jend S. Parman No. 1, Mentawa Baru, Kotawaringin Timur
Jam Buka: 10.00-15.30 WIB

4. Istana Pangeran Mangkubumi

Istana Mangkubumi (instagram.com/li_nan_da)

Dibangun pada tahun 1850, istana ini dulunya adalah tempat tinggal Pangeran Adipati Mangkubumi. Bangunan kayu ulin ini terdiri dari lima bagian, termasuk rumah induk, gudang, dan taman pemandian. Tempat ini sempurna buat kamu yang ingin merasakan suasana kerajaan di masa lalu.

Lokasi: Pangkalan Bun, Arut Selatan, Kotawaringin Barat
Jam Buka: 08.00-16.00 WIB

5. Tugu Soekarno

Tugu Soekarno (instagram.com/de_micman)

Tugu bersejarah ini menjadi penanda awal pembangunan Kota Palangkaraya. Bentuknya segilima melambangkan semangat perjuangan. Selain bisa berfoto dengan latar tugu, kamu juga bisa menikmati taman cantik di sekitarnya atau melihat Sungai Kahayan dari kejauhan.

Lokasi: Langkai, Jekan Raya, Palangka Raya

6. Museum Balanga

Museum Balanga (instagram.com/fadlanahmad94)

Walaupun sederhana, Museum Balanga menyimpan koleksi khas Suku Dayak, seperti sumpit, mandau, hingga miniatur rumah betang. Dibangun pada 1963, museum ini jadi tempat terbaik buat belajar budaya Dayak.

Lokasi: Jalan Tjilik Riwut KM 2.5, Jekan Raya, Palangka Raya
Jam Buka: 08.00-15.00 WIB
Tiket Masuk: Rp4.000 (lokal), Rp20.000 (asing)

7. Astana Al Nursari

Astana Al Nursari (instagram.com/christian_ribut)

Astana Al Nursari adalah tempat tinggal kerabat raja yang dibangun oleh Sultan Paku Sukma Negara. Semua bangunannya terbuat dari kayu ulin dan dihubungkan oleh selasar. Salah satu koleksi uniknya adalah meriam beranak yang konon ukurannya bertambah setiap tahun!

Lokasi: Waringin Hilir, Kotawaringin Lama
Jam Buka: 09.00-17.00 WIB
Tiket Masuk: Gratis

Meski beberapa tempat memerlukan waktu tempuh cukup lama, semua usaha kamu akan terbayar dengan keindahan arsitektur dan koleksi uniknya. Gimana, tertarik buat menjelajahi destinasi sejarah Kalimantan Tengah ini

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.