Sisa-Sisa Kekejaman Jepang di Bukit Soeharto yang Meninggalkan Misteri

Secara administratif, kawasan Bukit Soeharto memiliki luas lahan kurang lebihnya 41.050 hektate yang terletak di antara Samarinda dan Balikpapan. Kemudian pemerintah menetapkan tempat wisata alam ini berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 245/kpts- II/1987 tanggal 18 Agustus 1987 tentang Perubahan Fungsi Hutan Lindung Bukit Soeharto. 

Bukit Soeharto merupakan tempat yang didominasi oleh berbagai jenis pohon, di sini memang masih sangat asri. Terdapat beberapa pohon di antaranya pohon sengon, johar, akasia, sungkai, dan juga mahoni.

Di antara pohon-pohon tersebut, bersemayam mitos soal keberadaan hantu romusha di sini. Mitos tempat angker di paser ini muncul karena cerita masyarakat dari mulut ke mulut. Hingga ada yang percaya sampai yang tidak percaya. Namun kenyataannya masih ada orang yang datang ke Bukit Soeharto ini.

Cerita tentang hantu romusha di Bukit Soeharto ini muncul di dalam buku "666 Misteri Paling Heboh: Indonesia & Dunia" yang dihimpun oleh Tim Pustaka Horor. Di dalam buku tersebut tertulis tentang cerita hantu romusha yang merupakan rombongan pekerja paksa zaman penjajahan Jepang.

Menurut buku tersebut, hantu romusha itu kerap mengganggu para pengunjung yang datang ke kawasan Bukit Soeharto. Percaya atau tidak, gangguan dari hantu romusha bisa sampai menghilangkan nyawa orang tersebut. Mereka yang diganggu biasanya sulit ditemukan, walaupun sudah di cari-cari dan tidak menghilangkan jejak d isana. 

Sementara itu, cerita seram tempat angker di Paser ini juga ditulis di dalam buku 'Hantupedia: Enskilopedia Hantu-Hantu Nusantara' yang disusun oleh tim Trio Hantu CS. Di dalam buku ini, tertulis bahwa hantu romusha ini kerap menampakkan diri sebagai sedang mengangkat peti dan di belakang mereka ada sosok tentara Jepang membawa senapan, menggunakan baju loreng dan topi.

Di dalam buku Hantupedia: Enskilopedia Hantu-Hantu Nusantara juga dijelaskan bahwa terdapat masyarakat yang bercerita tentang keangkeran di kawasan Bukit Soeharto ini, dia adalah Solikin.

Solikin bercerita bahwa ia kerap kali diganggu oleh hantu romusha. Pada saat itu, ia sedang bekerja membuat jalan di Bukit Soeharto, kemudian ia melihat rombongan yang berjalan membawa peti sembari di dorong oleh tentara-tentara Jepang.

Solikin menyadari bahwa mereka adalah pekerja romusha yang menderita akibat kekasaran tentara Jepang.

Solikin kemudian juga bercerita bahwa, para romusha ini digiring ke sebuah tempat dan dipaksa untuk menggali tanah, setelah galian tanah selesai, peti tersebut dimasukkan ke lubang galian, dan para romusha di dorong ke dalam lubang. Tentara Jepang kemudian melempari granat dan menembak para romusha di dalam lubang tersebut. 

Solikin mengaku kaget dan langsung pingsan kemudian ditemukan oleh temannya. Setelah ia mengecek lokasi lubang tersebut, tidak didapati apa-apa.

Demikianlah cerita mengenai tempat angker penuh misteri Bukit Soeharto