Alat di Pengeboran Minyak Pertamina Hulu Mahakam Kecurian

Kerugian mencapai Rp1 miliar per hari

Balikpapan, IDN Times - Alat pengeboran minyak lepas pantai lokasi offshore PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di Muara Senipah Samboja Kutai Kartanegara Kalimantan Timur (Kaltim) dilaporkan kecurian. Imbasnya adalah, platform offshore tidak berfungsi menyebabkan perusahaan mengalami kerugian Rp1 miliar per hari. 

“Kejadian ini diketahui setelah adanya laporan dari Perwakilan PT PHM atas nama Remensisu Luting ke Polsek Samboja Kukar Kaltim,” ujar Dirpolairud Polda Kaltim Komisaris Besar Pol Dony Adityawarman, Rabu (9/11/2022).

Polisi menerima laporan kehilangan barang berupa baut, scapolding, dan flind di flatform SWP milik PHM. 

1. Pelaku beraksi di sejumlah platform offshore PHM

Alat di Pengeboran Minyak Pertamina Hulu Mahakam KecurianAlat pengeboran minyak lepas pantai PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di Muara Senipah Samboja Kutai Kartanegara kecurian. Foto kamera CCTV PHM

Dony mengatakan, personel Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Kaltim dan Polsek Samboja lantas melakukan penyelidikan. Mereka mengumpulkan barang bukti berupa rekaman kamera CCTV yang terpasang di sekitar area platform lepas pantai itu. 

Dalam rekaman tersebut diketahui terduga pelaku adalah Tomi yang merupakan warga Samboja. 

“Dalam rekaman tersebut terlihat pelaku Tomi menggunakan perahu mendatangi platform offshore dan naik dengan cara memanjat, kemudian mengambil peralatan pengeboran yang ada di lokasi tersebut dan memasukkannya ke dalam perahu, lalu membawanya pergi,” jelasnya.

Peristiwa pencurian terjadi pada 8 Juli 2022 di anjungan SWP, MWVB, dan MWVC milik PHM. Kerugian di SWP Rp8 juta, sedangkan lokasi MWVB dan MWVC sebesar Rp200 juta.

Baca Juga: Start Up Balikpapan Hubungkan Nelayan dan Pembeli dengan Lelang Online

2. Hasil pencurian dijual ke penadah

Alat di Pengeboran Minyak Pertamina Hulu Mahakam KecurianAlat pengeboran minyak lepas pantai PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di Muara Senipah Samboja Kutai Kartanegara kecurian. Foto kamera CCTV PHM

Dony mengatakan, pelaku lantas menjual alat-alat pengeboran minyak tersebut kepada seorang penadah inisial J. Pihak penadah barang curian ini pun sudah mengakui perbuatannya membeli barang-barang milik pelaku.

Atas keterangan saksi dan barang bukti kejahatan, polisi pun menangkap pelaku di Jalan Lambung Mangkurat Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. Dalam penangkapan ini, polisi berhasil memperoleh barang bukti kejahatan lainnya. 

“Di mana berhasil diamankan barang bukti di antaranya sebanyak 18 buah handel pull, 5 buah pipa handel pull, 3 besi pleng, 1 buah greating dan 2 buah baut dan mur,” papar Dony.

Anjungan lain diketahui juga kehilangan 5 lembar flat bulat stainlees steel dan 6 lembar flat bulat stainlees di platform MWVB dan MWVC milik PHM.

3. Operasional minyak dan gas PHM sempat terganggu

Alat di Pengeboran Minyak Pertamina Hulu Mahakam KecurianJumpa pers Ditpolairud Polda Kalimantan Timur tentang pencurian alat milik PT Pertamina Hulu Mahakam, Rabu (9/11/2022). (IDN Times/Hilmansyah)

Akibat peristiwa kriminal ini, Dony menyebutkan, PHM sempat mengalami gangguan dalam proses eksploitasi minyak dan gas di Blok Mahakam. Pasalnya sejumlah platform offshore perusahaan tidak bisa beroperasi sebagaimana mestinya. 

“Karena sejumlah platform offshore tidak bisa beroperasi, PT PHM mengalami kerugian hingga Rp1 miliar rupiah per hari,” ucapnya.

Karena itu pula, perwakilan PHM memberikan apresiasi tinggi kepada personel Dirpolairud Polda Kaltim dan Polsek Samboja. Mereka turut hadir dalam pers rilis penanganan kasusnya di Ditpolairud Kaltim. 

Baca Juga: DP3 Balikpapan Menggelar Pangan Murah dalam Pengendalian Inflasi

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya