DP3 Balikpapan Menggelar Pangan Murah dalam Pengendalian Inflasi

Balikpapan, IDN Times - Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pangan murah dalam pengendalian inflasi. Stabilasi pasokan dan harga pangan ini dipusatkan di halaman Kantor DP3 Balikpapan Jalan Marsma R Iswahyudi pada 7 hingga 9 November 2022.
“Setiap OPD yang menangani pangan untuk melaksanakan serentak pada 7 November untuk operasi pasar,” kata Kepala DP3 Kota Balikpapan Heria Prisni, Senin (7/11/2022).
Kegiatan ini digelar atas instruksi Gubernur Kaltim di seluruh kota/kabupaten setempat.
1. Operasi pangan murah akan digelar selama tiga hari

Heria mengatakan, Gubernur Kaltim menginstruksikan agar kota/kabupaten menggelar operasi pangan murah ke kota/kabupaten. Meskipun demikian, Kota Balikpapan berinisiatif menggelar pangan murah selama 3 hari ke depan, yakni 7 hingga 9 November 2022.
“Di mana dalam kegiatan ini ada 13 tenant dari pelaku UKM dan distributor, termasuk Bulog yang turut berpartisipasi,” tegasnya.
Adapun tujuan kegiatan ini, sambungnya, adalah untuk stabilisasi harga bahan pokok, harganya lebih murah dari di pasar. Karena langsung dari distributor dan petani yang menjual.
“Kita buka dari pukul 08.30 wita sampai 14.00 Wita, kami sudah promosikan juga di medsos,” jelasnya.
2. Digelar serentak dibuka Gubernur Kaltim

Kegiatan ini serentak dilakukan di 10 kabupaten dan kota se Kaltim dan dibuka langsung Gubernur Kaltim Isran Noor secara online. Berpusat di Rondong Demang Tenggarong Kutai Kartanegara.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kaltim Isran Noor juga sempat berdialog dengan sejumlah bupati dan wali kota se Kaltim untuk mengetahui kondisi harga pangan di wilayah mereka.
3. Apresiasi kepada warga Kutai Barat

Salah satunya dengan Bupati Kutai Barat FX Yapan sebagai kabupaten di Kaltim yang memiliki tingkat inflasi paling rendah. Isran mengapresiasi inisiatif warga setempat dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.
“Saya tahu Kubar ini salah satu kabupaten di Kaltim yang angka inflasinya cukup rendah. Karena banyak warga yang berkebun, sehingga cukup mengambil kebutuhan sehari-harinya dari kebunnya saja” ujarnya.