Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Balikpapan, IDN Times - Wine atau minuman anggur merupakan produk minuman beralkohol yang terbuat dari fermentasi anggur atau pun jenis buah-buahan lain. Melalui proses fermentasi tersebut ternyata bisa membuat olahan anggur ini pun mengandung adanya kandungan alkohol dengan cita rasa yang sangat bervariasi.
Wine kerap kali menjadi pilihan banyak orang dalam menikmati minuman beralkoholnya, apalagi dengan jenis wine yang saat ini sudah sangat beragam. Kamu bisa menyimak deretan fakta berikut ini seputar wine yang menarik untuk disimak.
1. Ada lebih dari 10 ribu jenis anggur untuk membuat wine
ilustrasi anggur (unsplash.com/Al Elmes) Kamu perlu tahu bahwa ternyata memang penggunaan anggur sebagai bahan dasar pembuatan wine sangatlah bervariasi. Hal ini membuat jenis anggur yang digunakan untuk produk wine juga sangatlah beragam dan tidak hanya berpaku pada beberapa jenis anggur saja.
Dilansir Winestyr, ada lebih dari 10 ribu jenis anggur berbeda yang ada di dunia saat ini dan semuanya masih kerap digunakan untuk membuat minuman anggur. Namun, masing-masing anggur jelas memiliki kualitas yang berbeda, sehingga akan memengaruhi cita rasanya nanti.
Baca Juga: Rekomendasi Lokasi Ngabuburit yang Instagrammable di Balikpapan
2. Sejarah pembuatan anggur
ilustrasi wine (unsplash.com/Kym Ellis) Wine menjadi minuman yang memiliki nilai sejarah tersendiri, sebab memang sudah ditemukan sejak lama. Perkembangan wine juga terus terjadi hingga menjadi wine modern yang saat ini banyak diperjualbelikan secara global oleh banyak negara di dunia.
Dilansir National Geographic, Georgia umumnya dianggap sebagai tempat lahirnya anggur karena para arkeolog telah menelusuri kreasi anggur pertama di dunia yang diketahui dari masyarakat kaukasus Selatan pada tahun 6.000 Sebelum Masehi. Masyarakat Georgia pada awalnya menemukan jus anggur yang dapat diubah menjadi minuman anggur ketika dikubur di bawah tanah selama musim dingin tiba.
3. Durasi menyimpan wine saat difermentasi sangat bervariasi
ilustrasi wine (unsplash.com/Maksym Kaharlytskyi) Sebagai minuman beralkohol tentu wajar rasanya apabila wine melalui proses fermentasi terlebih dahulu sebelum disajikan. Sebetulnya untuk proses fermentasi yang dimiliki wine bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis dan bahan yang digunakan.
Dilansir Fattoria Montecchio, kebanyakan wine biasanya membutuhkan waktu 5 hingga 21 hari untuk memfermentasi gula menjadi alkohol. Tentu saja proses fermentasi ini dilakukan dengan benar-benar menyimpan alkohol dengan benar agar fermentasi tersebut berjalan dengan baik.
4. Wine hanya bertahan 3 sampai 5 hari setelah dibuka
ilustrasi wine (unsplash.com/Hermes Rivera) Wine bukan minuman sembarangan yang bisa disimpan dalam jangka waktu lama, apalagi untuk memastikan bahwa kualitasnya tetap baik. Tak heran rasanya apabila wine memiliki waktu yang cukup singkat untuk bertahan apabila sudah dibuka kemasannya.
Dilansir Allrecipes, pada umumnya wine hanya mampu bertahan tiga hingga lima hari setelah dibuka. Namun, anggur yang diperkaya, seperti Port atau Sherry dapat bertahan beberapa minggu bahkan berbulan-bulan setelah dibuka, sehingga setiap jenisnya memang berbeda.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Kafe yang Populer di Balikpapan