Mau Resign? Ini 7 Hal yang Wajib Disiapkan agar Gak Nyesel

Samarinda, IDN Times - Pengen resign dari kerjaan lama dan mulai lembaran baru? Sah-sah aja, kok. Tapi sebelum kamu resmi ucapin “goodbye” ke kantor, ada beberapa hal penting yang wajib kamu siapin biar proses transisinya gak bikin stres. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa lebih percaya diri dan tenang dalam menghadapi perubahan ini.
Daripada overthinking, yuk simak hal-hal yang perlu kamu siapkan sebelum bilang “I quit” ke atasan!
1. Evaluasi alasan dan tujuan

Sebelum masukin surat pengunduran diri, coba tanyakan ke diri sendiri: kenapa kamu ingin resign? Apakah karena suasana kerja yang toxic, kamu pengen cari tantangan baru, atau ingin fokus pada pengembangan diri?
Mengetahui alasan yang jelas bikin kamu lebih yakin dan gak mudah goyah. Catat poin-poin pentingnya, dan jadikan itu dasar buat rencana masa depanmu.
2. Persiapkan keuanganmu

Sebelum ambil keputusan final, curhatlah ke orang-orang terdekat yang kamu percaya: sahabat, keluarga, mentor, atau bahkan psikolog. Terkadang, masukan dari luar bisa kasih perspektif yang gak kamu sadari sebelumnya. Siapa tahu, kamu justru nemu solusi tanpa harus resign... atau malah makin yakin buat lanjut resign!
3. Persiapkan mental dan dompetmu

Resign artinya bakal ada perubahan besar, termasuk soal keuangan. Pastikan kamu punya dana darurat yang cukup buat hidup setidaknya 3–6 bulan ke depan. Hitung ulang pengeluaranmu, dan mulai hidup lebih hemat sejak sekarang.
Jangan lupa juga urus hak-hakmu, seperti klaim BPJS Ketenagakerjaan, asuransi, atau tunjangan lainnya.
4. Bangun relasi, bukan jembatan yang dibakar

Meskipun kamu mungkin udah gak nyaman di tempat kerja, bukan berarti kamu harus pergi dengan dramatis. Jaga hubungan baik dengan rekan kerja, atasan, atau HR. Siapa tahu di masa depan kamu butuh referensi, networking, atau bahkan diajak proyek bareng lagi.
Jangan lupa update dan simpan kontak penting di LinkedIn atau platform profesional lainnya, ya!
5. Siapkan secara emosional

Keputusan resign kadang berat secara mental. Kamu bakal ninggalin zona nyaman, teman-teman kerja, bahkan rutinitas harian yang udah familiar. Wajar kalau muncul rasa cemas atau sedih.
Luangkan waktu buat memproses semua emosi itu. Kalau perlu, cari bantuan profesional. Intinya, jangan terlalu keras sama diri sendiri. Ini adalah bagian dari perjalananmu.
6. Siapkan langkah selanjutnya

Setelah resign, apa yang ingin kamu lakukan? Mau cari kerja baru? Lanjut studi? Buka usaha? Atau ambil jeda sejenak?
Evaluasi lagi keahlianmu, update CV dan profil LinkedIn, dan siapkan diri untuk interview. Bikin plan yang jelas biar kamu gak bingung saat hari-hari pasca-resign tiba.
7 Resign bukan akhir tapi awal

Resign itu bukan tanda menyerah, tapi bisa jadi titik balik yang membawa kamu ke arah lebih baik. Yang penting, keputusanmu diambil dengan kepala dingin dan persiapan yang matang.
Setiap pilihan pasti ada risikonya, tapi juga ada peluangnya. Jadi, jangan takut berubah selama kamu tahu kenapa kamu melangkah.
Kalau kamu siap secara mental, finansial, dan punya arah yang jelas, resign bisa jadi salah satu keputusan terbaik dalam hidupmu. Good luck dengan petualangan barumu!