5 Pakan Alternatif Ayam yang Murah, Bisa Kamu Budidayakan di Rumah

Balikpapan, IDN Times - Biaya pakan jadi salah satu pengeluaran terbesar dalam dunia peternakan ayam, baik ayam petelur maupun pedaging. Tapi tenang, kamu nggak harus terus-terusan beli pakan pabrikan yang mahal. Ada banyak bahan lokal yang bisa kamu manfaatkan sebagai pakan alternatif-lebih hemat, tetap bergizi, dan bisa kamu kembangkan sendiri di rumah!
Yuk, kenalan sama lima jenis pakan alternatif yang bukan cuma ramah di kantong, tapi juga bikin ayam lebih sehat dan cepat besar. Simak daftarnya berikut ini, dilansir dari homesteadingfamily.com.
1. Azolla, si tanaman air mini penuh protein

Azolla adalah tanaman air kecil yang hidup mengapung di permukaan kolam. Kandungan proteinnya tinggi banget, sekitar 20–30%, dan kaya asam amino serta mineral penting. Yang seru, azolla bisa kamu budidayakan sendiri cukup di kolam air dangkal dan sedikit pupuk organik. Dalam dua minggu, azolla udah bisa dipanen tiap hari, lho!
Azolla bisa dicampur ke dedak atau difermentasi sebelum dikasih ke ayam. Hasilnya? Biaya pakan bisa turun sampai 30%! Selain hemat, azolla juga ramah lingkungan karena bisa menurunkan kadar nitrogen di air.
2. Maggot BSF, si protein tinggi dari sampah organik

Maggot alias larva lalat Black Soldier Fly (BSF) punya kandungan protein hingga 45%! Maggot juga tinggi asam lemak, cocok banget buat pertumbuhan ayam, apalagi anak ayam dan indukan.
Yang bikin maggot makin keren: bisa dibudidayakan pakai sampah organik kayak sisa sayur, buah, atau limbah dapur. Cuma butuh tempat lembap dan gelap. Setelah panen, bisa langsung diberikan atau dikeringkan buat stok. Bonusnya, kamu juga bisa jadikan ini sebagai peluang bisnis!
3. Daun talas, dari limbah jadi pakan bergizi

Daun talas yang sering dianggap limbah ternyata punya potensi besar jadi pakan ayam. Kaya serat, protein kasar, dan vitamin, daun ini bisa kamu olah dengan cara direbus atau difermentasi dulu supaya aman dikonsumsi ayam (karena kandungan oksalatnya).
Tanaman talas tumbuh liar di banyak daerah tropis, jadi gampang dicari dan gratis! Dengan cara ini, kamu bisa kurangi ketergantungan pada pakan pabrikan dan sekaligus manfaatkan sumber daya lokal.
4. Dedak fermentasi, lebih kaya gizi dan tahan lama

Dedak padi udah lama dikenal sebagai pakan unggas, tapi kalau difermentasi pakai EM4 atau ragi tempe, nilai gizinya meningkat dan lebih mudah dicerna.
Fermentasinya gampang: campur dedak dengan air dan mikroorganisme fermentasi, lalu simpan 3–5 hari. Setelah jadi, tinggal campur ke pakan utama. Hasilnya? Lebih hemat, lebih awet, dan bikin ayam makin sehat.
5. Ampas tahu, limbah bergizi tinggi

Ampas tahu, limbah dari proses pembuatan tahu, masih kaya protein, serat kasar, dan mineral. Bahan ini sering dibuang atau dijual murah oleh produsen tahu—padahal bisa banget jadi pakan ayam!
Kalau mau maksimal, fermentasi dulu ampas tahu pakai EM4 atau ragi biar daya cernanya meningkat dan nggak cepat basi. Setelah itu bisa dicampur ke dedak atau jagung giling. Hemat dan ikut bantu kurangi limbah makanan!
Siapa bilang pakan ayam harus mahal? Dengan bahan lokal kayak azolla, maggot, dedak, daun talas, dan ampas tahu, kamu bisa hemat biaya dan tetap kasih nutrisi maksimal ke ayam-ayammu. Semua bahan ini bisa kamu temukan di sekitar rumah, dan bisa kamu kembangkan sendiri tanpa perlu alat canggih. Lebih ramah lingkungan dan bikin beternak makin seru!