Jangan Terjebak dalam 5 Kesalahan Fatal Ini dalam Berinvestasi Emas!

Balikpapan, IDN Times - Investasi emas sering dianggap pilihan cerdas buat melindungi aset dari inflasi. Tapi, jangan sampai langkah ini malah jadi boomerang, apalagi kalau dilakukan dengan cara berutang.
Keinginan punya emas sering bikin orang lupa diri dan ambil keputusan impulsif. Hasilnya? Bukan cuan, tapi malah rugi besar! Yuk, simak 5 kesalahan yang sering banget terjadi saat beli emas pakai utang-dan pastikan kamu nggak melakukannya.
1. Mengabaikan risiko kenaikan beban utang

Membeli emas pakai kartu kredit, pinjol, atau skema cicilan mungkin terdengar praktis. Tapi, tahukah kamu kalau bunga yang dibayar sering kali lebih besar dari kenaikan harga emas itu sendiri?
Kalau harga emas nggak naik signifikan, kamu malah tekor gara-gara bunga yang terus berjalan. Dan lebih parah lagi, kalau harga emas turun, kamu rugi dua kali lipat-nilai investasi hilang, cicilan pun belum lunas.
2. Membeli di harga puncak

Siapa sih yang nggak tergiur beli emas waktu harganya naik? Banyak orang langsung gas beli, padahal itu sering jadi kesalahan besar.
Beli emas di harga puncak, apalagi pakai utang, bikin kamu berisiko rugi kalau harga turun. Jangan sampai kamu jadi korban "fear of missing out" (FOMO). Lebih baik, tunggu saat harga stabil atau cenderung rendah, dan pastikan belinya pakai uang yang memang udah siap.
3. Tidak memiliki dana darurat sebelum membeli

Ini salah satu blunder yang paling sering terjadi. Berinvestasi emas pakai utang, tapi nggak punya dana darurat.
Dana darurat itu penting banget buat jaga-jaga kalau ada situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan mendesak. Kalau nggak punya dana cadangan, beli emas dengan utang justru bikin kamu terjebak dalam tekanan finansial. Jangan sampai ini terjadi, ya!
4. Salah memilih jenis emas untuk berinvestasi

Banyak yang salah kaprah beli emas perhiasan dan nganggap itu investasi. Faktanya, perhiasan emas punya biaya tambahan seperti ongkos pembuatan, yang nggak bakal balik saat dijual.
Kalau mau serius berinvestasi, pilih emas batangan atau koin emas yang nilai jualnya lebih stabil. Membeli perhiasan emas pakai utang? Wah, itu sih double trouble!
5. Tidak mempertimbangkan keseimbangan keuangan

Kesalahan terakhir, dan mungkin yang paling berbahaya, adalah memaksakan beli emas meskipun kondisi keuangan nggak mendukung.
Kalau pemasukanmu nggak cukup buat bayar cicilan, kamu cuma bakal bikin tekanan finansial berkepanjangan. Ini bahkan bisa berujung pada gagal bayar. Sebelum memutuskan beli emas, pastikan pengeluaranmu stabil dan nggak mengganggu kebutuhan dasar.
Beli emas dengan utang itu keputusan yang berisiko tinggi, dan sering lebih banyak ruginya daripada untungnya. Daripada buru-buru, mending fokus pada perencanaan keuangan yang matang. Pastikan kamu pakai dana yang udah siap, bukan dana hasil pinjaman.
Investasi itu soal langkah cerdas, bukan asal ikut tren. Jadi, siap jadi investor emas yang bijak?