Stop Bilang ‘Aku Gak Apa-Apa’, Bisa Jadi Kamu Lagi Burnout Parah!

Terjebak dalam rutinitas dan kesibukan sering kali membuat kita tanpa sadar mengalami burnout. Banyak orang mengira burnout hanya soal rasa lelah atau bosan. Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa menurunkan produktivitas, bahkan memicu kecemasan dan depresi.
Burnout bukan soal siapa yang paling kuat atau hebat. Ini tentang bagaimana kamu mengenali batas diri dalam mengelola waktu dan energi. Berikut beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat menghadapi burnout.
1. Menganggap burn out tidak lebih dari masalah kesehatan

Banyak orang keliru menganggap burnout sama dengan stres harian—seperti frustrasi karena rekan kerja, kemacetan, atau deadline. Padahal, stres bersifat sementara, sedangkan burnout muncul akibat kelelahan fisik dan mental yang terus menumpuk.
Tanda-tandanya antara lain: lelah berkepanjangan, kehilangan motivasi, bersikap sinis terhadap pekerjaan, hingga merasa hidup kehilangan makna. Jika kamu merasakan ini, kemungkinan besar kamu sedang mengalami burnout, bukan sekadar stres.
2. Tidak benar-benar tahu dan mengenal penyebab burn out pada diri sendiri

Seseorang bisa tampak produktif di luar, tetap datang ke kantor dan menyelesaikan pekerjaan, tapi sebenarnya sudah kehilangan semangat. Pekerjaan hanya terasa sebagai rutinitas tanpa makna. Akibatnya, kamu merasa baik-baik saja padahal sedang tidak benar-benar baik.
3. Kenali akar masalah yang terjadi

Kamu tidak bisa mencari solusi yang tepat tanpa memahami penyebabnya. Burnout bisa disebabkan oleh beban kerja berlebih, minimnya apresiasi, atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan nilai hidupmu. Luangkan waktu sejenak untuk refleksi dan bertanya pada diri sendiri: “Apa yang sebenarnya aku rasakan sekarang?”
4. Tangani masalah orang yang tepat

Bercerita pada orang lain memang baik, tapi pastikan kamu curhat pada orang yang benar-benar bisa memberi pandangan atau solusi. Kadang, karena haus validasi, seseorang justru mengumbar keluh kesah tanpa niat mencari jalan keluar. Ini hanya membuatmu terjebak dalam lingkaran lelah yang sama.
Burnout bisa dialami siapa pun dan itu hal yang wajar. Namun, jangan biarkan kondisi ini berlarut. Saat kamu mulai merasa ada yang salah, segera cari solusi—baik dengan istirahat, konsultasi profesional, atau melakukan hal yang kamu sukai.
Ingat, mengakui bahwa kamu tidak baik-baik saja bukan tanda kelemahan, melainkan langkah awal untuk pulih. Kenali dirimu, pahami batasmu, dan beri dirimu waktu untuk kembali bernafas.