Penulis Asal Balikpapan Ini Bertemu Jodoh di Instagram

Balikpapan, IDN Times - Saat ini platform media sosial makin beragam. Banyak orang memanfaatkannya tak hanya untuk tetap terhubung dengan kenalan yang jauh saja, namun juga mulai menjadi tempat untuk mencari teman baru. Tak sedikit juga kisah cinta yang berawal dari sini, hingga ada yang berjodoh dan menikah.
Seperti pasangan Via (31) dan Novan (26), warga Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Pasangan ini menikah di bulan Juli 2020 lalu. Mereka saling mengenal di media sosial Instagram. Via sehari-hari mengelola sebuah akun literasi dengan pengikut lebih dari 300 ribu. Dari situlah perkenalan mereka bermula.
"Akhirnya suami mulai cari tahu siapa yang pegang atau author akun itu. Dia mulai ikuti akun Instagram pribadi saya juga," ungkap Via yang kesehariannya juga mengajar privat bahasa Inggris dan mengaji tilawati.
1. Saling kenal karena aplikasi Instagram
Via mengaku, sebenarnya agak takut juga kalau harus mengenal seseorang dari media sosial. Namun cara pendekatan Novan berbeda. Pria yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan tambang tersebut sangat sopan, sehingga Via merespon baik ajakan perkenalan Novan.
Via bercerita, awal mula kedekatan mereka karena sang suami mengikuti akun pribadinya. Novan mulai stalking dan mencari tahu tentang dirinya setelah terlebih dahulu mengetahui akun literasi yang ia kelola.
"Disitu dia mulai tahu saya author-nya, lalu pas saya menulis buku, dia juga beli," katanya.
Via telah menulis dua buku, yang pertama di-publish oleh penerbit di Jakarta, sementara buku kedua ia produksi sendiri dan jual dengan sistem PO atau pre order. "Ternyata dia cari tahu biodata saya, dan disitu dia tahu saya asli Balikpapan. Sama seperti dia," kenangnya.
Dari situ juga suaminya tahu ia mengajar secara privat, dan banyak hal lain tentang dia Via. Sampai ketika Via menjual merchandise dengan tema akun literasinya Novan kerap membeli semua yang ia jual secara online.
"Jadi dia chat sama aku melalui WhatsApp. Minta antarkan pesanannya melalui ojek online. Ternyata setelah pesanan itu diantar ke rumah dia, dia tracking alamat aku dari situ," katanya.
2. Intens komunikasi setelah dikirimi bunga dan curhat
Via mengaku tak tahu sama sekali kalau pria itu mencari info soal dirinya. Komunikasi mereka yang pertama pun membahas order produk dan PO buku. Pada awalnya mereka hanya berkomunikasi layaknya penulis dan penggemar saja. Namun tentu saja akhirnya mereka saling simpan nomor telepon.
Suatu ketika Via memposting satu status yang menunjukkan kesedihannya di WhatsApp Story, ternyata Novan merespons. Mereka lalu kerap chat setelah itu. Meski sama-sama asli Balikpapan, Novan bertugas di Banjarmasin, sehingga mereka belum pernah bertemu.
Komunikasi berlanjut, Via mulai merasakan kenyamanan. "Tapi ya belum ada rasa. Saya ingat dia lama-lama memberanikan diri telepon pertama kali. Obrolan juga makin nyaman dan kami makin sering komunikasi," ujarnya.
Suatu ketika, pada 11 Januari Via menerima kado berupa bunga yang ternyata dikirim Novan. Kaget, namun hatinya senang, karena ternyata ada perhatian dari laki-laki yang tinggal di kawasan Strat 1, Balikpapan Utara ini.
"Kata dia supaya sama dengan lagu Gigi (band). Dia kirimi saya bunga ke rumah via ojek online, saya kaget dan akhirnya tahu kalau dia udah cari tahu soal saya termasuk alamat saya. Sebenarnya memakan waktu cukup lama sampai kami benar-benar intens komunikasi," ungkapnya.
Setelah intens komunikasi, Via sebenarnya merasa makin takut, tidak mau mengartikan kedekatan ini secara berlebihan. Apalagi saat itu ia belum pernah bertatap muka.
"Saya takut perasan nyaman semakin mendalam juga. Padahal belum tahu dia yang mana orangnya," katanya.
3. Kisah pertama kali jumpa hingga sepakat jalani LDR
Sampai akhirnya, Via mendesak untuk bertemu ketika Novan cuti ke Balikpapan. Via meminta didatangi saja di rumahnya. Diakuinya selama chat mulai intens beberapa kali Novan membicarakan keseriusan dan bermaksud mengajaknya serius ke jenjang pernikahan.
"Masih ingat pertama kali nge-date di salah satu cafe di kawasan Sungai Ampal. Kami baru ketemu setelah sekitar 4 bulanan," ujarnya.
Ia melanjutkan, "Komunikasi via aplikasi. Kesan pertama saya dia orangnya sopan, diajak ngobrol nyambung," akunya.
Ia merasa cara komunikasi baik via telepon maupun saat bertemu sama dan tidak ada yang disembunyikan. "Untungnya sejak pertama kami komunikasi telepon kami sudah ada keterbukaan mengenai usia satu sama lain. Saat itu kami baru tahu kalau kami terpaut 4 tahun di mana lebih tua saya," katanya.
Setelah pertemuan itu mereka kian dekat. Selang beberapa waktu mulailah sepakat menjalin hubungan. Namun tentu mereka terpaksa menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR). Pasalnya Novan mesti kembali bekerja di Banjarmasin.
4. Takut ekspektasi tak sesuai realita
Diakuinya berkenalan melalui media sosial sangat rawan dibohongi, ditipu, atau ghosting. Biasanya mereka hilang tanpa kabar dan informasi apapun. Via pun sempat khawatir, apakah saat bertemu dia akan tetap sama seperti ketika komunikasi dan belum ketemu.
Belakangan banyak kasus yang terjadi di media sosial, di mana setelah bertemu ternyata secara fisik berbeda dengan di foto. Ini pun yang dikhawatirkan Via, takut secara fisik dirinya ternyata tidak sesuai dengan harapan. Namun rupanya setelah saling bertemu mereka bisa saling menerima satu sama lain.
"Setelah itu kami berani komitmen karena dari orang tua saya juga sudah kami beritahu dari pertama dekat. Orang tua juga menyarankan kami untuk menjalani hubungan lebih serius. Dia pun sejak awal menghapus memang berniat mencari istri," tutur Via.
5. Berkomitmen untuk menikah
Persiapan pernikahan sekitar satu tahun. Mulai dari menabung, dan terus menyesuaikan diri. Tak hanya sekali, Novan juga kerap mengirimkan hadiah -hadiah untuknya. Banyak hal dilakukan Via untuk mengenal keluarga Novan. Hingga berkunjung ke rumah Novan meski pria itu tidak sedang di rumah.
"Jadi dia komunikasikan dengan ibunya kalau sedang dekat sama saya, dan Saya bermaksud datang ke rumahnya. Saat itu dia sedang di lokasi (tempat kerja). Lalu dia kasih alamat dan saya benar datang. Tentu saja saya perlu mengenal dia, keluarga dia dan latar belakangnya," terangnya.
Setelah itu ia sering berkunjung dan mulai berkenalan dengan keluarga calon suaminya itu. Menurut Via, penting untuk memahami sejak awal dan mengenali keluarga. Apalagi untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan mereka ia harus mengenal orang tuanya juga.
"Yang paling penting jangan terkecoh dengan pandangan pertama. Saat mulai dekat jangan keburu baper dulu. Niatkan sejak awal kalau memang ingin mencari yang serius, bukan untuk bermain-main," ungkapnya.
Setelah menikah hingga kini, memang mereka masih harus menjalani LDR karena pekerjaan suaminya. Pada saat hari pernikahan mereka pun terjadi pandemik COVID-19. Akhirnya acara itu dilaksanakan secara sederhana. "Alhamdulillah bisa menikah dengan dia dan menjalani hidup seperti sekarang," katanya.
6. Tips mencari jodoh di media sosial
Menurut Via, tentu saja kisah perkenalan di media sosial tidak selalu indah. Namun tentu selalu ada harapan. Yang terpenting harus banyak-banyak mencari informasi tentang orang tersebut. apalagi zaman sekarang masih banyak orang yang berniat jahat, bahkan sampai menggunakan identitas palsu.
"Tidak sedikit juga yang sejak awal sudah punya niatan tidak baik. Alhamdulillah saya dikenalkan dengan orang yang ternyata memang baik. Tapi banyak juga pengalaman teman-teman saya yang ternyata belakangan jadi korban ghosting atau hilang tanpa kabar, atau ternyata ada yang tidak sopan," ujarnya.
Menurutnya selain mengenali orang tersebut secara utuh, penting juga untuk mengetahui background-nya, mulai dari pendidikan hingga kehidupannya. Tak kalah penting juga mengenal orangtua atau keluarganya.
"Apalagi jika memang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih serius," tandasnya.
Baca Juga: Cerita Pemuda Samarinda-Gadis Turki Jalin Asmara lewat Aplikasi Kencan