Berau Coal Turut Kembangkan Kakao, Petani Makin Optimis Sejahtera

Berau, IDN Times - Kabupaten Berau memiliki potensi besar dalam pengembangan kakao sebagai komoditas unggulan. Melihat peluang tersebut, PT Berau Coal terus berkomitmen mendorong budidaya kakao dari hulu hingga hilir melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyelenggaraan Sekolah Lapang Kakao, yang kembali digelar pada 24-25 Februari di Rumah Kebun Samburakat. Fasilitas yang baru dibangun PT Berau Coal ini sekaligus diresmikan bersamaan dengan pembukaan kegiatan tersebut.
1. Masyarakat Berau ikut pelatihan budidaya kakao

Sebanyak 104 peserta baru mengikuti pelatihan budidaya kakao berbasis Good Agricultural Practices (GAP), standar pertanian yang bertujuan meningkatkan produktivitas, kualitas hasil panen, dan keberlanjutan lingkungan.
Nikolas Oka, petani asal KAT Poros Berau-Bulungan, merasakan langsung manfaat program ini. Ia mengungkapkan bahwa metode tradisional yang selama ini digunakan kurang efektif dibandingkan dengan teknik yang diajarkan di Sekolah Lapang Kakao.
"Biasanya kami hanya menggali tanah 30 cm lalu menutupnya kembali. Sekarang, kami belajar teknik menggali lubang yang benar, pemupukan, hingga pruning. Ini sangat bermanfaat bagi kami yang baru memulai," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).
Ia juga menilai kehadiran PT Berau Coal sebagai motor penggerak budidaya kakao di daerahnya.
"Mereka sangat berperan dalam mengembangkan kakao di KM 42 (Poros Berau-Bulungan). Ini baru awal, tapi saya optimistis ke depan masyarakat bisa lebih sejahtera dengan dukungan PT Berau Coal," tambahnya.
2. Manfaat program bagi petani

Yuliana, petani dari Kampung Long Lanuk, juga merasakan manfaat program ini. Menurutnya, metode pelatihan langsung di lapangan mempermudah pemahaman teknik budidaya kakao.
"Kami ingin tahu cara budidaya kakao yang benar. Metodenya sangat baik dan mudah dipahami karena kami langsung praktik di lapangan," ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi keberlanjutan program ini serta pendampingan yang diberikan oleh PT Berau Coal.
"Kami bersyukur karena mereka selalu mendampingi. Jika ada hal yang belum kami pahami, tim mereka selalu siap melatih kami. Kami berharap program ini terus berlanjut," katanya.
Tak hanya memberikan pelatihan, PT Berau Coal juga menyediakan berbagai dukungan bagi petani, seperti bibit kakao unggul, kompos, tanaman penaung, pendampingan teknis, serta sarana dan prasarana pertanian. Abdul Munir, petani dari Kampung Labanan, mengaku sangat terbantu dengan bantuan tersebut.
"Saya sangat terharu karena PT Berau Coal membantu petani yang tidak mampu membeli bibit unggul. Dukungan mereka sangat berarti bagi kami," tuturnya.
3. PT Berau Coal memastikan hasil panen petani

Selain pendampingan di sektor hulu, PT Berau Coal juga memastikan hasil panen petani terserap melalui Berau Cocoa, yang bertugas mengolah dan memasarkan produk kakao. Dengan skema ini, diharapkan petani kakao di Berau semakin mandiri dan memiliki akses pasar yang lebih luas.
"Fokus PPM PT Berau Coal adalah pada program ekonomi dan pendidikan. Program ekonomi ini menyasar kelompok rentan agar dapat meningkatkan kesejahteraan mereka melalui budidaya kakao. Harapan kami, inisiatif ini juga membantu pemerintah daerah dalam diversifikasi ekonomi di Kabupaten Berau," ujar Community Base Development Manager PT Berau Coal, Reza Hermawan.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian sebagai bagian dari strategi diversifikasi ekonomi. Dengan sinergi antara perusahaan, petani, dan pemerintah daerah, kakao diharapkan menjadi komoditas andalan yang tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Kabupaten Berau.