TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Semangat Anak Muda di Banjarmasin untuk Bersuara pada Pemilu

Sebanyak 40 persen calon legislatif anak muda Banjarmasin

Caleg muda asal Kota Banjarmasin melakukan pendekatan ke masyarakat.

Banjarmasin, IDN Times - Suasana pesta demokrasi pun sudah menjangkiti masyarakat di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel). Kelompok millennials dan GenZ  di tempat ini tidak mau ketinggalan mencoba peruntungan dalam pemilihan calon legislatif di Banjarmasin. 

Walaupun dari segi umur dan pengalaman masih ketinggalan dari seniornya bukan menjadi halangan membawa semangat perubahan bagi daerah. 

Baca Juga: Penyelundupan 360 Kg Sisik Trenggiling Digagalkan di Banjarmasin

1. Anak muda harus terlibat membahas kebijakan

Endani Kastien, caleg dari Partai PSI Kalsel.

Endani Kastien (35) salah satunya. Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kalsel tidak segan untuk dalam pemilihan Anggota DPRD Kalsel untuk daerah Banjarmasin. 

Misinya maju dalam pemilihan memang klasik, ingin menyejahterakan masyarakat. Ia berpendapat, sudah saatnya kelompok millennials menyuarakan aspirasinya dalam pemerintahan. 

Menurutnya, anak-anak muda cenderung memiliki pola pikir idealis dengan semangat energik. Sifat perubahan yang sepertinya tepat disuarakan di parlemen legislatif DPRD Kalsel. 

"Bagaimana suara kita bisa langsung didengar, dengan masuk di parlemen maka buah pemikiran dari yang muda bisa langsung tersampaikan. Karena kita sudah terlibat di dalamnya, ini dorongan kami," katanya.

2. Membangun kepercayaan masyarakat

Aksi demonstran oleh warga Kota Banjarmasin.

Karena itu, para calon legislatif harus mampu menarik perhatian masyarakat. Seperti halnya dilakukan Endani, dengan turun langsung ke lapangan. Memperkenalkan program sekaligus visi misinya kepada masyarakat. 

"Dengan turun ke lingkungan masyarakat kita bisa mengenali apa kebutuhannya, apa yang disukai masyarakat," tuturnya.

Lewat interaksi dengan masyarakat ini, ia mengaku bisa memberikan pembelajaran politik sekaligus membangun kepercayaan dengan masyarakat. Agar tidak mudah terpengaruh praktik negatif money politic yang bisa menyesatkan demokrasi. 

"Kepercayaan masyarakat harus kita bangun, begitu juga dengan pola perpolitikan sekarang ini," katanya.

Baca Juga: Pelaksanaan e-Parkir di Banjarmasin Dikeluhkan Masyarakat

Berita Terkini Lainnya