Cerita Koh Afui, Pencetus Roti Buaya Berkalung Ban di Kota Palu
Pembeli menilai roti buaya itu sangat mirip dengan aslinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palu, IDN Times - Kehadiran kembali Matt Wright di Kota Palu, pada Jumat (28/2), disambut antusias warga ibu kota Sulawesi Tengah. Bahkan, kedatangan Matt dimanfaatkan oleh toko makanan untuk menjual roti berkalung ban.
Matt Wright, pemerhati satwa liar asal Australia, diagendakan melakukan upaya kedua penyelamatan buaya berkalung ban yang berada di Sungai Palu. Sebelumnya, usaha Matt bersama petugas BKSD Provinsi Sulawesi Tengah, pada pekan kedua Februari, tidak membuahkan hasil.
Di sisi lain, kehadiran Matt ternyata memantik ide pemilik toko roti di Kota Palu untuk membuat miniatur buaya berkalung ban. Perintis roti berbentuk unik ini adalah Abraham, pemilik Master Bakery, yang pada Senin (17/2) lalu menjadi viral karena roti buaya berkalung ban yang mereka jual, dianggap masyarakat sangat mirip dengan aslinya.
1. Master Bakery menyiapkan lebih banyak roti buaya berkalung ban pada saat Matt beraksi
Abraham -akrab disapa Koh Afui- mengatakan, hari ini karyawannya sedang membuat sebanyak 240 biji roti buaya berkalung ban untuk dijual pada malam hari. Namun saat mengetahui kedatangan Matt Wright, dia meminta karyawannya untuk menyiapkan bahan tambahan jika saja permintaan roti melonjak.
"Tadi saya langsung telepon karyawan khusus pembuat roti buaya itu supaya disiapkan untuk besok (sabtu)," kata Koh Afui, pemilik Master Bakery Palu kepada jurnalis, Jumat (28/2).
Sejak informasi roti buaya berkalung ban tersebar luas pekan lalu, Koh Afui mengakui terjadi peningkatan omzet jualan di toko roti miliknya.
"Ya tentu meningkat (omzetnya), sekitar 20 persen lah," Ko Afui menerangkan.
Baca Juga: Buaya di Palu 4 Tahun Berkalung Ban, Panji Pun Gagal Membebaskan
Baca Juga: [FOTO] Upaya Orang Australia Membebaskan Buaya Berkalung Ban di Palu