Mengulik Pakaian Adat, Tradisi, hingga Bahasa Suku Tidung di Kaltara
Populasi komunitas Tidung sudah mulai berkurang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Suku Tidung dari Kalimantan Utara ramai menjadi perbincangan netizen belakangan ini. Lantaran gambar seorang anak laki-laki mengenakan pakaian adat Tidung menghiasi uang kertas Rp75 ribu, disebut mirip busana dari negara lain.
Menurut budayawan suku Tidung, Datuk Norbeck, suku bangsa di pulau Kalimantan sebenarnya tidak begitu banyak. Kehadiran gambar pakaian adat Tidung di uang kertas terbaru, dinilai sebagai penghargaan atas eksistensi masyarakat Tidung.
“Dengan adanya orang Tidung di uang itu, orang-orang jadi tahu bahwa ada Suku ini. Kenapa sampai tidak dikenal? Itu kembali lagi karena populasinya tidak banyak,” ujar Datu Norbeck kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Kamis (20/8/2020).
1. Bahasa suku Tidung salah satu yang tertua di nusantara
Norbeck menjelaskan, anggapan bahwa suku Tidung merupakan salah satu komunitas masyarakat tertua di nusantara, kata dia, masih butuh pengkajian yang lebih mendalam. Sebab, belum ada penelitian yang bisa memastikan anggapan tersebut. Namun. tambah Norbcek, bahasa suku Tidung merupakan bahasa nusantara kuno.
“Jadi bahasa Tidung ini di Kalimantan mungkin bahasa kuno. Setelah bahasa Tidung, bahasa Bulungan, dan terbaru bahasa Berau , kemudain bahasa Melayu Kutai, dan terbaru lagi bahasa Melayu Banjar,” ucapnya.
Baca Juga: Viral Busana Adat Suku Tidung di Uang Rupiah, Kenali Sejarahnya, Yuk!
Baca Juga: Gubernur Kaltara: Perhatian Pemerintah, Baju Adat Tidung di Uang Baru