TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Imlek, Ratusan Patung Dewa di Vihara Pontianak Dimandikan

Ada pantangan dalam memandikan patung dewa

Patung-patung dewa di Vihara Pontianak dimandikan petugas. (IDN Times/Teri).

Pontianak, IDN Times - Menjelang Perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili, ratusan patung dewa di Vihara Paticca Samuppada, Jalan WR Supratman, Kecamatan Pontianak Selatan dimandikan.

Pemandian patung-patung dewa ini menjadi ritual wajib tahunan yang dilakukan menjelang Imlek. Tak hanya Vihara Paticca Samuppada Saka, viahara lain juga melakukan hal yang sama.

“Hampir seratus patung dewa berbagai ukuran, diturunkan untuk dimandikan hingga bersih sejak pagi-pagi oleh para petugas vihara,” ungkap salah satu petugas Vihara Paticca Samuppada Saka, Alui, Minggu (4/2/2024).

1. Pencucian patung diyakini dapat membuang sial

Patung dewa ini dimandikan menjelang Imlek. (IDN Times/Teri).

Selain memandikan patung-patung dewa, petugas juga melanjutkan membersihkan kawasan vihara, termasuk tempat-tempat peletakan atau altar patung dewa. Dalam proses mencuci patung dewa, petugas menggunakan tiga buah baskom secara bergiliran.

Selain diberi sabun, air pada setiap baskom juga diberi daun buak chao. Daun ini dipercaya bisa membersihkan dari segala macam hal yang mengganggu dan membuang sial, serta diberi campuran kembang pada baskom terakhir.

“Tiga baskom itu ya, satu untuk sabun, ada bunga ada juga daun buak chao. Pertama baskom itu di antaranya harus bersih, kain-kain juga harus bersih,” ungkap Alui.

Baca Juga: Seorang Narapidana di Pontianak Kabur Lewat Atap Kamar Mandi Lapas

2. Hanya pria yang boleh memandikan patung dewa

Hanya pria saja yang boleh memandikan patung dewa. (IDN Times/Teri).

Alui mengungkapkan bahwa proses memandikan patung-patung dewa tersebut juga dipercaya harus dilakukan oleh kaum pria.

“Kalau memandikan patung dewa memang khusus laki-laki saja. Kalau kita yang cewek kalau bisa memang jangan pegang, ada pantangannya,” sebut Alui.

Alui menyampaikan untuk kaum hawa, khusus mengerjakan atau membersihkan berbagai peralatan, dan mempersiapkan lebutuhan sembahyang di vihara.

“Bagian yang kita boleh itu yang kita kerjakan,” lanjut Alui.

Setelah proses memandikan patung dewa dilakukan hingga benar-benar kering dan bersih, patung-patung akan kembali dinaikkan ke altar. Kemudian dilanjutkan pemasangan kim hue dan pemasangan tirai penutup patung dewa.

Berita Terkini Lainnya