OIKN dan ITB Kerja Sama dalam Pengenalan AI pada Guru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Direktorat Pelayanan Dasar Kedeputian Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Ibukota Nusantara (IKN) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar workshop peningkatan kapasitas para guru sekolah dasar (SD) setempat. Para guru ini merupakan tenaga pengajar yang berada di wilayah Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim).
Workshop bertema "Artificial Intelligence untuk Kebaikan Bersama: Menegakkan Etika dalam Penggunaan Teknologi bagi Guru Sekolah Dasar di IKN" digelar di SMPN 2 PPU, Senin (13/5/2024).
“Kegiatan workshop ini diikuti oleh sekitar 60 guru SD dari 29 perwakilan sekolah se-Sepaku, PPU, yang merupakan salah satu dari enam kecamatan di delineasi IKN,” kata Analis Kebijakan Ahli Madya Panggih Raharjo, Selasa (14/5/2024) di Sepaku.
1. Akan dilaksanakan di kecamatan lain
Program workshop ini tidak hanya akan dilaksanakan di Sepaku tetapi juga akan diperluas ke kecamatan lain yang termasuk dalam delineasi IKN di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada program tahun berikutnya. Adapun wilayah-wilayah tersebut meliputi Kecamatan Samboja Barat, Samboja, Muara Jawa, Loa Janan, dan Kecamatan Loa Kulu.
“Ini merupakan salah satu bentuk upaya Otorita IKN dan ITB untuk meningkatkan kapasitas guru, guna mempersiapkan guru, terutama di sekolah dasar, yang cakap dan melek teknologi, khususnya terkait penggunaan AI atau Artificial Intelligence dalam pembelajaran,” ungkap Panggih Raharjo.
Baca Juga: Penumpang di Pelabuhan PPU Meningkat Drastis selama Mudik Lebaran
2. AI atau kecerdasan buatan penting dipelajari
Panggih menjelaskan bahwa AI atau kecerdasan buatan penting untuk dipelajari, karena di IKN nanti akan banyak fasilitas umum yang menggunakan teknologi AI. Salah satu contohnya, seperti yang disampaikan Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, adalah tiang listrik yang bisa diajak berkomunikasi dan digunakan sebagai penunjuk jalan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan menyasar ke kecamatan lain yang masuk dalam delineasi IKN,” ujar Panggih.
3. Minimalisir dampak dari penggunaan teknologi
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat ITB untuk IKN Ade Engkus Kusnadi menyatakan, program ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman yang memadai kepada seluruh peserta mengenai pentingnya etika penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan.
“Agar teknologi benar-benar dapat dimanfaatkan dengan baik serta dapat meminimalisir dampak negatif dari penggunaannya,” jelas Ade.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten PPU Andi Singkerru menambahkan, kemajuan teknologi tidak dapat dibendung lagi. Oleh karena itu, guru juga diharuskan mengikuti perkembangan teknologi untuk membantu dalam pembelajaran.
“Para guru di wilayah PPU harus melek teknologi dan mengikuti perkembangannya guna membantu mereka dalam melaksanakan tugas mendidik kepada peserta didiknya,” pungkas Andi Singkerru.
Baca Juga: Pj Bupati PPU Prihatin Mayoritas Warganya Belum Nikmati Air Bersih