Bawa 9 Poket Sabu-Sabu, Dua Pelajar Samarinda Ditangkap Polisi

Perwira balok tiga itu pun mengisahkan kronologis polisi satuan lalu lintas mengungkap peredaran narkoba tersebut. Saban hari, seperti biasa sejumlah anggota satlantas selalu berpatroli ke berbagai sudut Kota Tepian—sebutan lain Samarinda. Tujuannya tentu menegakkan aturan berkendara yang baik. Paling sering ditemukan itu tak pakai helm. Padahal pelindung kepala itu penting buat keselamatan. Gayung bersambut, salah satu anggota mendapati dua remaja tak menggunakan pelindung kepala menunggangi motor jenis Yamaha JupiterMX bernopol KT 5676 UM.

“Kami langsung hentikan untuk diberikan peringatan,” sebutnya.

Ternyata dalam pemeriksaan gelagat keduanya bikin polisi curiga. Tak hanya memakai helm, keduanya juga tak punya surat izin mengemudi dan surat-surat kendaraan juga tak lengkap. Karena ini bukan kasus pertama, lanjutnya, maka pemeriksaan menyeluruh dilakukan. Mulai dari pakaian hingga anggota tubuh lainnya. Benar saja, polisi menemukan sabu-sabu sembilan poket.

"Kami dapati barang (sabu-sabu) tersebut di sela-sela celana dalam bagian pinggang," imbuhnya.

Mendapati hal tersebut, petugas langsung memanggil bantuan termasuk menghubungi satuan reserse narkoba. Dikonfirmasi, Kasat Reskoba Polresta Samarinda Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo menyatakan, kedua remaja resmi tersangka dan saat ini dalam penyidikan. Dirinya pun menyesalkan kejadian ini sebab keduanya masih remaja, pelajar pula.

“Biasanya kan dewasa yang bermain (narkoba jenis sabu-sabu),” imbuhnya.

Dari hasil penyelidikan, lanjut Sigit, keduanya mengaku baru kali ini membawa sabu-sabu dan hanya digunakan pribadi. Namun pihaknya tak percaya, maklum 9 poket itu tak sedikit belum lagi kemasannya siap edar.

“Sementara ini penyelidikan kami mengarah ke sana, jadi bukan kurir tapi pengedar,” imbuhnya.

Akibat perbuatannya dua remaja ini dijerat dengan Pasal 112 dan 114 UU No 35/2009 tentang Narkotika. “Ancamannya itu di atas 5 tahun penjara,” pungkasnya.