Dishub Balikpapan Tunggu Penetapan Tarif Bacitra

Balikpapan, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan masih menunggu penetapan tarif resmi Balikpapan City Trans (Bacitra) sebelum melangkah lebih jauh dalam penyesuaian layanan. Plt Kepala Dishub Balikpapan, Zulkifli, menyatakan bahwa saat ini operasional Bacitra tetap berjalan dengan 17 unit bus di tiga koridor utama, sembari menanti keluarnya Surat Keputusan (SK) tarif.
“Masih menjalankan kebijakan yang ada. Saat ini, 17 unit Bacitra tetap beroperasi di tiga koridor utama. Penetapan tarif masih menunggu Surat Keputusan (SK) keluar. Setelah itu, akan ada masa sosialisasi sebelum diberlakukan secara penuh,” jelas Zulkifli, Selasa (23/4/2025).
1. Penetapan tarif ditarget bulan ini

Ia berharap penetapan tarif dapat dilakukan dalam bulan ini. Penentuan tarif dinilai penting untuk menilai kelayakan layanan, termasuk potensi subsidi atau bahkan penambahan unit di masa mendatang.
“Kalau tarif sudah ditetapkan, kita bisa mulai simulasi kelayakan operasional. Apakah tarif ini cukup menutup biaya operasional atau butuh subsidi,” ujarnya.
Saat ini, operasional Bacitra masih berada di bawah kendali Kementerian Perhubungan hingga tahun 2027. Setelahnya, pengelolaan akan dilimpahkan ke Pemerintah Kota Balikpapan.
2. Rencana penambahan koridor

Terkait rencana pengembangan, Dishub Balikpapan juga mempertimbangkan pembukaan koridor baru. Namun, hal itu masih dalam tahap kajian, termasuk kesiapan armada dan personel.
“Pembukaan koridor baru harus disesuaikan dengan ketersediaan unit dan kelayakan operasional. Kita juga perlu menambah awak bus jika jalur baru dibuka,” ujar Zulkifli.
Salah satu koridor yang sedang dipertimbangkan adalah jalur ke arah Kariangau di Balikpapan Barat yang dinilai memiliki permintaan tinggi. Dishub juga mempertimbangkan koridor lain ke arah timur untuk menyeimbangkan rute yang ada.
“Kalau jalur Kariangau dibuka, halte-halte lama yang sebelumnya digunakan untuk SAUM bisa dimodifikasi untuk layanan Bacitra,” tambahnya.
3. Ketersediaan unit

Saat ini, Dishub masih mengandalkan 17 unit bus. Jika tiga koridor baru akan ditambahkan, Zulkifli memperkirakan minimal dibutuhkan 15 unit tambahan, sehingga total menjadi 32 unit. Namun, penambahan itu akan mempertimbangkan hasil evaluasi setelah tarif diterapkan.
“Kalau nantinya sudah dikelola Pemkot Balikpapan dan tarif berjalan, kita bisa mulai menghitung kelayakan ekonomi dari operasional Bacitra,” tutupnya.