Kapolres Kukar Dicopot setelah Berseteru dengan Anggota DPD RI

Balikpapan, IDN Times – Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Dody Surya Putra resmi dicopot dari jabatannya. Polda Kaltim menyebut mutasi ini bagian dari penyegaran, namun diakui pula ada persoalan disiplin dan dugaan pelanggaran etika yang menyeret alumnus Akpol 2004 tersebut.
"Pada hari ini telah dikeluarkan skep mutasi dalam rangka penyegaran terhadap dua kapolres di Kalimantan Timur," kata Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yulianto, Rabu (20/8/2025) malam.
Posisi Kapolres Kukar kini diisi AKBP Khairul Basyar yang sebelumnya memimpin Polres Berau. Sementara kursi Polres Berau ditempati AKBP Ridho Tri Putranto, eks Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Kaltim. Sedangkan Dody, yang baru menjabat Kapolres Kukar selama 8 bulan terakhir dimutasi ke Mabes Polri sebagai Kassubagkermalat Bagkerma Robinopsnal Baharkam Polri.
Polda Kaltim menegaskan mutasi ini bukan sekadar rotasi biasa. Dody disebut sedang diproses karena meninggalkan wilayah tanpa izin pimpinan, sekaligus terseret dugaan pelanggaran etika profesi kepolisian.
1. Henock mengaku dimaki hingga diancam PAW

Sebelumnya, nama AKBP Dody Surya Putra ramai jadi perbincangan setelah terlibat perseteruan anggota DPD RI asal Kaltim, Yulianus Henock. Henock mengaku ditelepon langsung oleh Dody dan mendapat makian hingga ancaman pergantian antar waktu (PAW) pada 15 Agustus 2025 lalu.
“Katanya, ‘saya PAW kau, kau akan menangis’. Itu penghinaan bagi saya pribadi dan lembaga negara,” ujar Henock dalam sebuah video.
Senator yang juga menjabat Ketua Badan Akuntabilitas Publik DPD RI itu mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke DPD, Polda Kaltim, bahkan berencana membawanya ke Kapolri hingga Propam.
2. Kapolda Kaltim langsung minta maaf

Menanggapi laporan tersebut, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro langsung meminta maaf dan berjanji memperbaiki kinerja jajarannya.
“Syukurlah Kapolda Kaltim responsif. Beliau minta maaf langsung dan berkomitmen memperbaiki kinerja,” kata Henock.
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yulianto, juga menyampaikan permintaan maaf resmi lewat akun Polda Kaltim. Ia menegaskan hasil evaluasi khusus terhadap Dody akan dilaporkan ke Mabes Polri.
3. Perselisihan berawal dari chat hingga adu mulut

Awalnya, Henock hanya menanyakan lewat chat soal warga Jahab yang kerap dipanggil polisi. Namun respons Kapolres Kukar justru memicu keributan.
“Tiba-tiba dia telepon saya, memaki, bahkan menantang. ‘Kalau berani, sini kau!’,” cerita Henock.
Gesekan kecil itu akhirnya melebar jadi konflik terbuka di tengah panasnya persoalan agraria di Kukar. Pengamat kepolisian dari ISESS, Bambang Rukminto, menilai sikap Dody tidak mencerminkan etika antar lembaga.
“Meskipun sudah meminta maaf, harusnya ada sanksi berupa teguran atau peringatan dari institusi Polri,” tegas Bambang.