‎Lima Fakta Ibu Kandung yang Membantu Ayah Tiri Mencabuli Anaknya

27 Sep 2019, 19:57 WIB

Dok.IDN Times/Istimewa

Samarinda, IDN Times - Kasus ibu kandung yang membantu ayah tiri mencabuli anaknya, Mentari (11)--bukan nama sebenarnya, terus diselidiki polisi.

Saat ini Mentari dalam pendampingan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Samarinda, untuk mengurangi trauma yang dialaminya.

Adalah AL (50) ayah tiri dan RS (42) ibu kandung Mentari yang tega melakukan perbuatan tersebut. Saat ini keduanya mendekam di tahanan sementara Polsek Samarinda Seberang.

Dari hasil penyelidikan kepolisian sejumlah fakta ditemukan. Berikut lima fakta dari petaka yang dialami Mentari.

1. Perbuatan cabul itu selalu dilakukan di hotel bersama ibu kandung Mentari

Ilustrasi Pencabulan (IDN Times/Sukma Shakti)

Saat hendak melampiaskan nafsu bejatnya, AL kerap mengajak RS (42) dan Mentari ke hotel di Samarinda Seberang. Mereka tinggalnya di kawasan Loa Janan Ulu, Kutai Kartanegara.

Ketika melakukan hubungan suami istri dan tak puas, maka Mentari harus jadi korban saat sang ayah tiri meminta jatah.

Meski menolak, namun ancaman cerai selalu menjadi tameng AL. Apalagi dari pengakuan Mentari, ibunya kerap dianiaya bila gadis belia itu tak melayani nafsu ayah tirinya.

2. Enam kali melakukan perbuatan cabul dan tak ada korban lain

Ilustrasi tindakan asusila (IDN Times/Sukma Shakti)

Dari hasil interogasi polisi kepada AL. Pria 50 tahun itu hanya melakukan perbuatan cabulnya sebanyak enam kali.

Lima kali menggerayangi Mentari dan menggesek-gesekan alat vitalnya, satu kali menyetubuhi. Dan saat melakukan itu, ibu kandungnya terlibat membantu.

Meski demikian polisi terus melakukan pengembangan kasus agar tak ada yang luput dan pernyataan tersangka bisa dipertanggungjawabkan.

3. AL menikah siri dengan RS delapan tahun lalu, saat Mentari berusia tiga tahun

Ilustrasi pencabulan (IDN Times/Sukma Shakti)

Pada 2011 lalu, AL meminang siri RS. Saat itu sejoli ini sama-sama punya anak. AL punya enam anak dari pernikahan sebelumnya, sementara RS juga demikian. Ada tiga anak, anak pertama sudah berkeluarga, yang kedua sekolah dan terakhir adalah Mentari.

Dari keterangan polisi, AL tak berani melakukan perbuatan cabulnya ke anak kedua karena sudah SMA, sementara Mentari masih SD.

Keluarganya berkecukupan, RS bekerja sebagai pegawai honorer sementara AL adalah pegawai tambang.

4. Mentari selalu takut saat bertemu ayah tirinya

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Polisi memang masih menyidik kasus pencabulan ini. Lebih-lebih penanganan kepada korban. Karena kerap dicabuli, Mentari menjadi sosok yang berbeda, lebih banyak diam. Bahkan cenderung murung.

Ketika berbicara mengenai ayah tirinya, sikapnya berubah. Bahkan bertemu pun tak mau karena takut. Maklum, sosok yang dikenalnya selama bertahun-tahun menjadi predator dalam keluarga. Hingga sekarang, trauma itu masih menghantui Mentari.

5. Mentari sosok yang pintar dan periang

Ilustrasi penjara (IDN Times/Sukma Shakti)

Dari keterangan yang dihimpun petugas, Mentari itu pribadi yang periang. Dia pun terkenal cerdas dan sering mendapatkan juara di kelas. Namun prestasi perlahan-lahan luntur sejak 2018. Sikapnya juga berubah dan cenderung pendiam.

Syukurnya polisi sudah menangkap ayah tiri korban. Pun demikian ibunya tak bisa mengelak dari hukum karena terlibat membantu suaminya untuk berbuat asusila kepada anaknya.