Mendag Tinjau Pasar Pontianak, Harga Cabai Meroket Imbas Banjir

Pontianak, IDN Times - Banjir di sejumlah wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) berimbas pada harga cabai menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) naik. Harga cabai di Pontianak melonjak hingga Rp76 ribu per kilogram.
Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso melakukan tinjauan langsung ke Pasar Flamboyan Pontianak untuk memastikan harga dan stok sembako jelang Nataru aman.
“Pada prinsipnya, produksi cabai itu cukup, cuma karena cuaca sehingga memetiknya agak susah,” kata Budi, Kamis (11/12/2025).
1. Cabai satu-satunya komoditas yang naik

Budi menuturkan bahwa cabai menjadi satu-satunya komoditas di pasar tradisional Pontianak yang mengalami kenaikan secara signifikan.
“Teman-teman produksi sudah koordinasi untuk tetap memasok, mudah-mudahan Natal dan Tahun Baru ini tidak ada masalah,” ungkap Budi.
2. Diprediksi harga cabai bisa tembus Rp100 ribu

Salah satu pedagang cabai di Pasar Flamboyan, Feri mengatakan banjir dan air pasang sudah sebulan merusak banyak tanaman.
“Kemarin sempat Rp38 ribu, sekarang Rp76 ribu. Ini musim banjir, jadi banyak panen yang mentah,” terangnya.
Feri juga memperkirakan harga cabai di Pontianak diprediksikan bisa menembus angka Rp100 ribu jika cuaca buruk berlanjut menjelang Natal dan Tahun Baru 2025.
3. Beras SPHP normal

Meski cabai naik, sejumlah komoditas lain justru berada dalam kondisi baik. Seperti halnya beras SPHP tercatat normal, sedangkan bawang merah dijual pada kisaran Rp20 ribu hingga Rp38 ribu per kilogram, lebih rendah dari harga acuan sebesar Rp41.500.
Bawang putih juga berada pada level Rp28 ribu per kilogram atau di bawah acuan Rp40 ribu.
Sementara itu, Mendag juga menegaskan bahwa pemerintah tetap memantau seluruh perkembangan harga di daerah, termasuk memastikan pasokan cabai tetap berjalan agar gejolak tidak semakin tinggi.
“Kami pastikan stok aman, dan bantuan untuk daerah yang terkena musibah tetap menjadi prioritas,” tukasnya.


















