Samarinda, IDN Times - Pemkot Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) menerbitkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2. Kasus COVID-19 di Samarinda terus mengalami peningkatan.
Otomatis berdampak evaluasi pada aktivitas proses belajar tatap muka (PTM) secara langsung jenjang sekolah PAUD, TK, SD, hingga SMP.
Baru baru ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun menerbitkan surat edaran tentang pengaturan PTM siswa jenjang SD dan SMP. Hal tersebut dilakukan guna menekan penyebaran pandemik COVID-19 di Samarinda.
Isi dalam surat yang bernomor 360/131/200.006 yang ditandatangani pada 11 Februari lalu mewajibkan sekolah-sekolah secara rutin melakukan penyemprotan cairan disinfektan. Selain itu, Pemkot Samarinda pun meminta sekolah-sekolah meliburkan siswanya selama sepekan ke depan.
“Nanti juga secara berkala pihak sekolah akan melakukan tes PCR dan pihak sekolah dianjurkan untuk melakukan belajar via daring,” jelas Andi Harun.
Dalam pantauan IDN Times, aktivitas belajar mengajar siswa SD secara langsung di Samarinda mulai menurun, Senin (14/2/2022). Hal ini akibat adanya surat edaran dari Pemkot Samarinda yang meminta Seluruh sekolah untuk kembali melakukan belajar mengajar melalui online.
Meskipun terkesan mendadak, namun sebagian besar sekolah mulai kembali melakukan belajar di rumah
“Baru dapat kabar dari wali kelas anak saya lewat group WhatsApp. Katanya PPKM di mulai lagi, jadi belajarnya daring lagi,” ungkap seorang wali murid bernama Rusdiana, warga Samarinda Seberang.
Beberapa sekolah di Samarinda terlihat masih melakukan proses pembelajaran secara langsung. Surat edaran dari Pemkot Samarinda memang baru saja diterbitkan hari kepada masing-masing sekolah.
Pantauan IDN Times di lapangan, proses belajar mengajar masih terlihat di sekolah kawasan Palaran Samarinda Seberang dan di Suryanata Kecamatan Samarinda Ulu.
“Kami ngikutin aturan disdik saja, karena kami di bawah instansi itu. Nanti kelanjutannya kami ikuti arahan selanjutnya saja,” beber Bambang selaku Waka Kurikulum SMP 44 Palaran.